Senin, 15 Mei 2006

Fight Club


Judul : Fight Club
Penulis : Chuck Palahniuk
Penerjemah : Budi Warsito
Editor : Kurniasih
Penerbit : Jalasutra
Cetakan : 2006
Tebal : x + 285 hlm


Fight Club adalah novel ganjil yang memikat. Novel ini mengisahkan tentang tokoh naratornya “Aku”, seorang pemuda biasa yang sehari-harinya bekerja sebagai pengawas kelengkapan produk. Hal ini menyebabkan dirinya harus bepergian keberbagai negara melintasi zona waktu. Selain dirinya bosan dengan kejenuhan rutinitas kerjanya, dan akibat dari seringnya bepergian melintasi zona waktu, ia menderita insomnia akut. Dokternya menyarankan untuk bergabung dalam support group atau kelompok sharing untuk orang-orang yang mengalami masalah dengan kesehatannya. Maka “Aku” pun mengikuti berbagai macam supprot group mulai dari kanker testis, TBC, kanker otak, dll. Ia pun harus berbohong dengan seolah-olah menjadi salah satu penderita dari berbagai supprot group yang ia ikuti. Nama dirinya pun berganti-ganti tiap ia mengikuti supprot group yang berbeda.


Dalam sebuah penerbangan, ‘Aku’ bertemu dengan sosok Tyler Durden yang menyarankan agar tak hidup dalam kebohongan dan menganjurkan untuk mengikuti Fight Club, sebuah pertandingan tinju rahasia yang diadakan di ruang bawah tanah bar setelah tutup. Dalam Fight Club, para pria saling mengeluarkan sisi agresivitas dan kekasaran mereka. Aturannya adalah bertinju seorang demi seorang hingga babak belur hingga ada yang menyerah. Dan satu hal yang harus dipegang oleh anggota Figt Club yaitu : Jangan bicara tentang Fight Club! Menutur Tyler dengan bertarung hingga babak belur maka seluruh beban dalam hidup akan terlepas.


Lambat laun anggota Fight Club semakin berkembang, bahkan banyak orang-orang dalam kehidupan tokoh ‘Aku’ ternyata adalah anggota Fight Club. ‘Aku’ kembali mengalami kejenuhan, sosok Tyler yang juga berniat untuk menggulingkan peradaban, kemudian membuat proyek baru yang sebagian besar terdiri dari para anggota Fight Club, nama proyek tersebut Project Mayhem yang salah satu kegiatannya membuat sabun dari lemak manusia yang dicuri dari pembuangan limbah rumah sakit. Project Mayhem ini nantinya akan berkembang menjadi proyek yang melakukan tindakan-tindakan penghancuran gedung, toko-toko, dan tindakan-tindakan anarkis lainnya.



Alur Novel Fight Club ini tersaji secara cepat, beberapa ide-de gila tersaji secara detail sehingga membuat pembaca novel ini tersentak kaget. Misalnya pembuatan sabun dari lemak manusia, membuat bom dari jus jeruk, menghancurkan sebuah apartemen, dll, hal yang menjijikkan juga terungkap seperti bersin diatas masakan, mengencingi dan memuncratkan sprema diatas sup hangat yang siap dihidangkan dan sebagainya. Ide-ide gila yang dilakukan ‘Aku’ dan Tyler baik dalam Fight Club maupun Project Mayhem ini tampaknya adalah akibat dari kemarahan tokoh Aku dan Tyler pada kehidupan dunia yang penuh dengan kegagalan dan kebohongan. Dan juga sebagai solusi untuk mendobrak tatanan sosial yang sudah mapan yang membuat pribadi-pribadi menjadi hidup dalam kebosanan.


Novel yang ditulis oleh Chuck Palahniuk ini memang novel yang ganjil, Chuck termasuk dalam jajaran penulis Generation X, sebutan untuk generasi muda dari novel yang diusung Gouglas Coupland pada awal era 90-an. Namun Chuck menulis dengan gayanya sendiri, ia menulis apa yang disebut orang sebagai gejala edgy (sesuatu yang sebaiknya tidak untuk ditebak), memiliki gaya pemberontakan yang khas dan serba ‘ngaco’ (hlm.x).
Mungkin karena gaya menulis inilah yang membuat banyak pembaca novel ini sedikit kesulitan untuk memahaminya. Belum lagi ditambah pengalihbahasaan yang setidaknya memiliki distrosi dari karya aslinya. Suatu langkah berani dari penerbit Jalasutra untuk mengalihbahasakan novel ganjil ini.


Novel ini pertama kali beredar pada tahun 1996 dan langsung mendapat sambutan yang luar biasa. Dalam dua pekan novel ini sudah laku sebanyak 500.000 ekslempar. Bahkan karya ini diakui sebagai karya klasik underground dan salah satu novel yang paling orisinal dan provokatif di tahun 1990-an. Kesuksesan novel ini membuat Fight Club dibuat versi layar lebarnya arahan sutradara David Fincher pada tahun 1999 yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Edward Norton. Setelah filmnya meraih sukses, Fight club segera diadaptasi ke berbagai produk pop culture seperti acara televisi, video game, musik, dll.


Walau menuai sukses dan memperoleh dua penghargaan dari Pacific Northwest Booksellers Association Award dan Oregon Book Award for Best Novel pada tahun 1997. Novel ini juga menuai kritik dari beberapa akademisi dan para pengamat kebudayaan Amerika yang antara lain mengatakan bahwa novel ini mempopulerkan budaya “self destructive” yang dianggap akan berpengaruh pada para pembacanya.


Akhirnya terlepas dari baik buruknya novel ini, yang pasti melalui novel ini pembaca akan disadarkan bahwa tatanan sosial yang mapan tidak menjamin seluruh masyarakat didalamnya akan terpuaskan. Akan muncul pribadi-pribadi yang bosan dengan kemapanan karena hidup menjadi statis, hal ini akan melahirkan sekelompok masyarkat yang mencoba mendobrak hidupnya yang terkurung dan bodoh dengan bermain-main dengan ide gila yang liar tanpa batasan dan kendali.


@h_tanzil

0 komentar:

Posting Komentar