Tampilkan postingan dengan label Alan Temperley. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alan Temperley. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juni 2010

Harry and the Treasure of Eddie Carver

Harry and the Treasure of Eddie Carver (Harry dan Geng Keriput Berburu Harta Karun)
Alan Temperley @ 1997
Hidayat Saleh (Terj.)
GPU – Agustus 2008
512 Hal.

Well… meskipun Percy Pops alias Kolonel Priestly sudah tertangkap dan dipenjara di Penjara Bukit Cony. Tampaknya Harry dan Geng Keriput belum bisa tenang. Ternyata Gestapo Lil justru masih bebas dan masih ada di Fellon Grange. Malahan komplotan mereka bertambah satu orang, yaitu Mad Ruby yang tak lain adalah ibu dari Percy Pops! Wah, urusan jadi tambah kacau, mengingat mereka menyimpan dendam pada Harry dan Geng Keriput.

Sementara itu, Geng Keriput merencanakan sebuah misi mulia, yaitu mencari dana untuk disumbangkan ke Afrika. Untuk itu tentu saja butuh dana besar. Kebetulannnn… Geng Keriput mendengar bahwa ada seorang narapidana bernama Eddie Carver yang menyimpan harta jarahannya di sebuah tempat yang tidak seorang pun mengetahuinya.

Dicarilah jalan untuk mendekati Eddie Carver. Tapi, Komplotan Percy Priestly juga mengincar harta itu. Dan, kebetulan lagi, Eddie Carver meninggal dalam sebuah kecelakaan ‘misterius’ di dalam penjara. Tak lama kemudian, Percy Priestly kabur dari penjara.

Kaburnya Percy Pops tentu saja jadi mimpi buruk untuk Harry dan Geng Keriput. Geng Keriput yang masih terus mencari di mana lokasi harta karun itu berada. Dengan segala riset dan penyelidikan, membawa mereka ke Skotlandia, ke sebuah pulau, di mana diyakini harta itu ada.

Sayang, Kompoltan Percy Pops juga tidak tinggal diam. Dengan segala cara, mereka juga berusaha mengambil harta karun itu. Mulai dari menyandera Harry sampai menyusul ke Skotlandia. Tapi, tetap aja, Harry lebih cerdik dari mereka.

Harry sempat ‘terjebak’ dilema, dan bertanya-tanya, apakah yang dilakukan bibinya dan teman-temannya ini salah apa betul? Mereka ‘mengambil’ sebagian harta orang kaya demi membantu orang-orang miskin. Hmmm… tapi, ternyata Harry menikmati juga tuh, aksinya bersama The Wrinklies…

Buku kedua makin kocak. Gue jadi ngebayangin film komedi kaya’ Home Alone, yang penjahatnya meskipun udah amburadul, berantakan, babak belur, tapi tetap aja bisa beraksi dan bikin ulah baru. Coba ada ilustrasinya, pasti buku ini makin seru dan kocak.
Read more »

Rabu, 23 Juni 2010

Harry and the Wrinklies

Harry and the Wrinklies (Harry dan Gang Keriput)
Alan Temperley @ 1997
Hidayat Saleh (Terj.)
GPU – Mei 2008
336 Hal.

Harry Potter… Harry Barton… dua Harry yang sangat malang. Orang tuanya meninggal sama-sama gara-gara kecelakaan. Ya, kalo Harry Potter karena lagi ‘bertarung’ sihir-menyihir, tapi kalo Harry Barton, orang tuanya meninggalkan karena kecelakaan ketika mereka lagi berpesiar entah di mana.

Harry Barton adalah anak orang kaya, saking kayanya, kedua orang tua Harry selalu menghabiskan waktu mereka dengan berlibur ke seluruh penjuru dunia. Mereka meninggalkan Harry di rumahnya yang besar, diasuh oleh pengasuh yang judes dan sadis, yang disebut Harry, Gestapo Lil. Hanya karena kewajiban, orang tua Harry pulang ke rumah setiap dua kali setahun. Bahkan natal pun, mereka hanya mengirim hadiah-hadiah mahal, yang bahkan bukan mereka sendiri yang memilih.

Ketika mendengar kabar buruk itu pun, Harry tidak merasa kehilangan orang tuanya. Harry pun terpaksa harus pindah ke rumah bibinya yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Oleh Gestapo Lil yang licik, ia hanya boleh membawa satu koper usang, yang isinya juga hanya baju-baju yang sudah jelek.

Harry Barton lebih beruntung daripada Harry Potter. Bibi-bibi Harry Barton ternyata sangat ramah dan menyenangkan. Meskipun sedikit aneh. Hehehe.. lagi-lagi, gue menemukan buku yang tokohnya nenek-nenek nyentrik dan asyik.

Di hari pertamanya, Harry langsung merasa betah berada di Lagg Hall, demikian mereka menyebut rumah mirip puri itu. Harry mendapat kamar di menara dengan pemandangan yang indah.

Harry berkenalan dengan teman-teman Bibi Florie – si bibi yang pinter banget ngebut, dan Bibi Bridget – yang ternyata adalah seorang professor!

Ternyata, Bibi Florie dan Bibi Bridget, menyimpan sebuah rahasia besar. Mereka dan teman-temannya adalah Robin Hood dalam versi nenek-nenek dan kakek-kakek! Siapa sangka mereka tenyata bekas narapidana dan penjahat. Target mereka adalah mengambil sebagian harta orang kaya dan memberikannya pada si miskin.

Harry pun akhirnya ikut menikmati misi ‘Robin Hood’ mereka dalam menjebak si Beastly Priestly dan tunangannya yang tak lain adalah Gestapo Lil.

Pertama, gue suka cover-nya. Kedua, bukunya lucu. Menyenangkan banget kalo bisa tinggal di dekat daerah yang hijau begitu, ada danau buat berenang. Tinggal nyemplung kalo pengen. Ada hutan kecil tempat main-main. Gue jadi lebih suka ‘tempat’nya dibanding ceritanya sendiri.

Tapi, kalo dari cerita, gue ketawa-tawa sendiri ngebayangin si nenek-nenek funky ini. Masing-masing punya keahlian yang menunjang misi mereka. Misi yang dirancang dengan sangat detail dan nyaris sempurna. Tokoh yang ngeselin tentu saja Kolonel Priestley dan Gestapo Lil, tokoh terpandang dan ternyata jahat. Klise sih, sangat hitam-putih. Tapi.. namanya juga buku anak-anak, biar gimana tetap fun bacanya.
Read more »