Tampilkan postingan dengan label Tasaro GK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tasaro GK. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Juni 2012

Nibiru dan Kesatria Atlantis



Nibiru dan Kesatria Atlantis
Tasari GK @ 2010
Penebit Metamind - Cet. I, Desember 2010
692 hal
(via bukumoo123)

Tersebutlah sebuah negara bernama Kedhalu, yang didirikan oleh seorang raja baik hati dan dicintai oleh rakyatnya bernama Raja Saternatez. Kedhalu dibagi menjadi dua bagian yaitu Kedhalu Utara dan Kedhalu Selatan. Setelah Raja Saternatez ‘menghilang’, Kedhalu dipimpin oleh Petunya.

Kedhalu Utara adalah tempat pemerintah berpusat. Di sini semuanya bisa dibilang makmur dan mewah. Penduduk Kedhalu bagian Utara ini berpenampilan rapi dan terpelajar. Rumah mereka bagus-bagus

Berbeda dengan Kedhalu bagian Selatan. Di sini semua lebih kasar, rumah mereka berdinding lumpur sudah mengeras. Mereka bekerja sebagai pekerja kasar untuk orang-orang Utara. Dan di sinilah Dhaca Suli – tokoh utama dalam buku ini – dilahirkan.

Dhaca Suli ini anak yang ‘bengal’, bandel. Tiga tahun berturut-turut ia selalu tinggal kelas. Anak-anak Kedhalu menuntut ilmu di Bhepomany, tempat mereka mengasah Pughaba yang mereka miliki. Ada bisa menguasai unsur alam, binatang, ruang dan waktu, menghilang, bahkan hingga kekebalan, menyembuhkan luka dan mengendalikan pikiran.

Pughaba ini adalah semacam ‘kekuatan’ yang ada pada setiap penduduk Kedhalu. Dan Pughaba ini harus terus dilatih agar mereka semakin kuat. Biasanya sih, kalo udah lulus dari Bhepomany, mereka bekerja untuk Petunya.

Masa lalu Dhaca Suli ini juga misterius, ibunya sudah meninggal dan ayahnya, Wamap Suli seorang kuli kasar ber-Pughaba rendah, yang gara-gara Dhaca mimpi buruk jadi panik.

Aduh… rasanya akan sangat panjang kalo diceritain semuanya di sini.. bukunya aja tebel banget.

Tapi, yang jelas, dari awal sih keliatan si Dhaca Suli akan jadi salah satu penentu nasib Kedhalu. Di mana setiap 5013 tahun, sang pembawa kiamat, Nibiru akan muncul dan membawa kehancuran bagi Kedhalu. Banyak pihak-pihak yang iri dengan Dhaca Suli, si bocah dari Selatan yang tiba-tiba saja jadi buah bibir se-Kedhalu. Hingga akhirnya ada juga yang ingin membuat Dhaca celaka.

Dhaca yang tadinya seorang bocah bandel dengan gank Empat Keparat Kecil-nya, jadi seorang anak yang tangguh dan punya tekad.

Lalu, ada kejuaraan Piala Bhepomany, yang rintangan berlapisnya mengingatkan gue pada Triwizard Turnament-nya Harry Potter. Tapi di sini lebih keren dong… rintangannya lebih banyak.

Horeee… *tepok tangan sendiri* .. rasanya ini adalah yang pertama kalinya gue berhasil menyelesaikan buku ‘seksi’. Terkagum-kagum dengan buku yang sangat tebal ini. Gue menemukan ‘rasa’ yang berbeda dari apa yang gue temukan ketika membaca Muhammad: Lelaki Penggengam Hujan. Karena ‘wujud’nya yang gendut, hard cover, gue jadinya hanya membaca buku ini saat weekend. Soalnya, ribet aja kalo dibawa-bawa ke kantor.

Wah, di dalam buku ini, banyak banget nama-nama aneh, penulisannya juga ribet bener, tentu saja tak ketinggalan hewan-hewan yang juga wujudnya ajaib. Gue juga jadi bertanya-tanya, akan setebal apakah buku selanjutnya (konon kabarnya sih ada – yah, mengingat ending yang menggantung itu).

Untuk mempermudah pembaca, di bagian akhir, Tasaro menulisakan ringkasan sejarah Kedhalu. Lengkap dengan kitab-kitabnya, nama raja-raja, lalu peta Kedhalu sendiri.

Kalau buat gue, membaca kisah ini serasa membaca cerita tentang negeri khayangan. Terutama kalau membayangkan busana yang dikenakan para penduduk Kedhalu Utara – misalnya di keluarga Thalkay – baju yang melambai sampai ke lantai (eh.. berima.. :D), rambut panjang berurai serta tutur kata yang lemah lembut.

Akhir kata… mungkin baru pertama kali ya, gue membaca fantasi karya penulis Indonesia yang ‘selengkap’ ini – yah mungkin terlepas dari beberapa kekurangan. Tapi, keren banget kan, ‘mengkhayal’, menciptakan negeri sendiri, bahasa-bahasa dan istilah sendiri, bahkan gue serasa baca buku sejarah. Konfliknya sendiri juga ribet. Tebakan gue sedikit meleset… tentang siapa yang berhak memakai cincin Raja Saternatez… benar-benar di luar dugaan…

* Tulisan ini dibuat dalam rangka Posting Bareng BBI – genre fantasy. Ehmm tadinya pengen ikutan yang tema Gothic, tapi takut gak keburu – secara sedikit ‘mengantuk’ setiap baca bukunya… hehehe…
Read more »

Selasa, 09 Agustus 2011

Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan

Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan

Tasaro GK

Penerbit Bentang – Cet. I, Maret 2010

546 hal.



Buku ini berkisah tentang perjalanan seorang penyair bernama Kasvha. ‘Pemindai Hujan’ demikian julukannya. Ia mencari seseorang yang namanya disebut-sebut dalam berbagai kitab suci, nama yang diramalkan akan membawa perubahan dan rahmat bagi alam semesta, menyejukan semua kaum, pembela yang teraniaya dan pemimpin semua umat. Nama yang disebut berbeda-beda tapi merujuk pada satu orang, yaitu Muhammad SAW.



Untuk mencari sosok itu, Kashva rela meninggalkan kuil yang selama ini jadi tempatnya bermukim, melarikan diri dari kejaran pasukan raja Khosrou yang ingin menghabisinya karena meyakini hal yang berbeda dari apa yang selama ini mereka percaya dan imani.



Perjalanan panjang dan melelahkan harus ia lalui. Emosi kadang menjadi tidak stabil, dalam keadaan tak sadar, Kasvha sering berhalusinasi, hingga akhirnya mengaburkan antara yang nyata dan khayalan.



Sementara itu, di belahan dunia lain, di tanah Arab, Muhammad tengah berperang, melawan orang-orang Quraisy yang masih tetap berpegang teguh pada ajaran menyembah berhala. Orang-orang Quraisy yang tak mau mengakui Muhammad sebagai nabi dan tak mau beriman pada ajaran yang dibawa Muhammad. Tak sedikit orang-orang yang menaruh dendam pada Muhammad, tapi pada akhirnya lebih banyak orang yang berpaling dari ajaran lama mereka dan memilih untuk menjadi pengikuti Muhammad.



Dicerca, dihina dan bahkan diusir dari Mekkah, tanah kelahirannya sendiri, Muhammad terus berjuang bersama para sahabat dan pengikutnya. Hijrah ke Madinah, menghimpun umat di sana. Sungguh sebuah pengorbanan yang besar. Tapi tak sedikit pun Muhammad mengeluh, tak sekalipun ia menaruh dendam pada musuh-musuhnya. Bahkan ketika mereka memohon perlindungan dan pengampunan dari Muhammad, beliau senantiasa mengabulkannya.



Mungkin baru sedikittttt sekali pengetahuan gue tentang sosok nabi Muhammad. Mungkin hanya sebatas sejarah ketika gue belajar agama di sekolah. Tapi membaca buku ini, gue bener-bener mendapatkan banyak hal baru, melihat sosok Muhammad tak hanya sebagai seorang Nabi, tapi juga sebagai seorang suami yang menenangkan hati kala istrinya cemburu, menjadi pendengar bagi sahabat-sahabatnya, pelindung para budak dan kaum lemah. Bahkan ketika dalam perjalanan menuju Mekkah, dengan pasukan perangnya, beliau masih sempat meminta salah satu sahabatnya untuk menjaga anjing yang sedang menyusui di tengah jalan, khawatir nanti anjing-anjing itu terganggu karena perjalanan mereka. Lalu bagaimana tegarnya Muhammad ketika pamannya yang selalu melindunginya, Abi Thalib, meninggal tapi masih belum bisa meninggalkan keyakinan lamanya. Bahkan orang-orang yang senantiasa melindungi dan mencintainya pun belum sanggup untuk berpaling dari berhala.



Ditulis dalam bentuk novel, membuat gue lebih ‘nyaman’ membacanya ketimbang kalau harus membaca buku ‘sejarah betulan’.



Membaca judulnya pun membuat gue ‘speechless’, ada kesan ‘magis’, sesuatu yang agung, yang gak bisa gue gambarkan dengan kata-kata. Bukan gue berlebihan, tapi memang itu yang gue rasakan. Kata-kata yang ditulis Tasaro GK begitu indah, terutama pada bagian-bagian yang menceritakan perjalanan Muhammad, serasa membaca sebuah puisi.

Read more »