Tampilkan postingan dengan label Fiksi-Drama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fiksi-Drama. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Agustus 2012

Alpha Veta

Sebuah bintang baru telah  kembali dari mati suri nya. Bintang itu bernama Alpha Veta. Bintang yang memiliki bobot dan diameter lebih besar dari matahari itu ditemukan oleh  penemu dari Indonesia dan terletak   lumayan jauh dari planet pluto (sekarang tidak lagi disebut planet).  Belakangan tanpa diduga bintang tersebut  menunjukan reaksi termonuklir yang signifikan sehingga menyebabkan kenaikan suhu yang juga berdampak sekaligus pada planet-planet disekelilingnya, termasuk bumi. 

Demi merekam situasi keresahan dan kepanikan akibat efek Alpha Veta terhadap bumi maka disajikan lah berbagai situasi manusia di bumi dalam detik-detik terakhir ketika bencana Alpha Veta melanda. Situasi itu kemudian dirangkum melalui kisah yang meliputi situasi Arya Winarwan, Priska Chindyana, Intan , Ali Fachrudin , Andi  Rahmawan, Albertus Somata, dan Pemerintah Amerika Serikat. 

Arya (astronom) dan Priska (reporter) adalah teman lama yang akhinya bertemu kembali setelah dua tahun tak bertemu. Mereka saling memendam rahasia karena sebuah persahabatan yang mereka bangun sekaligus perbedaan agama yang mereka anut. Hingga akhirnya Alpha Veta datang dan memaksa  Arya dan Priska untuk jujur setidaknya pada perasaan mereka antara satu sama lain. 

Intan.  Satu-satunya adik dari Priska yang tinggal di Jayapura bersama ayah dan ibu. Ia sangat menyayangi Priska dan menunggu kepulangan kakaknya itu setelah bertugas sebagai reporter di Jakarta. Tapi sayang, Priska tidak kunjung datang bahkan saat Alpha Veta pun akhirnya benar-benar terjadi dan menimpa Jayapura.

Ali Fachrudin. Seorang mantan murid di Afganistan dan dituduh melakukan pemboman di Bali hanya karena ia pernah bertugas di Afganistan. Ia kemudian dijebloskan ke penjara dan menunggu saat-saat eksekusi mati  terjadi. Tapi sebelum itu, ia dipindahkan ke sebuah penjara sebelum akhirnya Alpha Veta datang dan membuatnya terombang-ambing antara kehidupan dan kematian.

Andi Rahmawan. Dokter bedah kaya raya yang punya idealisme untuk menolong seseorang hanya berdasarkan materi semata. Hal itu lantas membuatnya di cap buruk bagi orang-orang disekelilingnya, termasuk keluarganya sendiri. Hingga suatu hari, Alpha Veta datang dan membuatnya tersadar bahwa selama ini sebagai dokter ia telah salah melangkah terlalu jauh. 

Albertus Somata. Pemimpin sekte hari kiamat yang ditangkap oleh polisi akibat alirannya yang dianggap menyesatkan dan meresahkan masyarakat. Ia ditangkap dan dijebloskan dalam penjara. Namun Albertus Somata tidak hilang akal. Ia  meloloskan diri dengan cepat meskipun bersamaan dengan itu Alpha Veta  juga datang dan membuatnya sadar ia tak pernah punya jalan untuk meloloskan diri dari tuhan.

Pemerintah Amerika Serikat. Semua pejabat dan Presiden Amerika Serikat heboh oleh fakta mencengangkan atas kemunculan Alpha Veta dan akibat yang ditimbulkannya. Karena itu, pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengadakan proyek Icarus yaitu proyek pembangunan bungker sebagai tempat perlindungan  umat manusia dari  ancaman Alpha Veta, meski pada akhirnya mereka tahu proyek tersebut tak akan selamanya berhasil  menyelamatkan mereka. 

Baik Arya, Priska, Intan, Ali, Andi, presiden, maupun menteri yang terlibat didalamnya bersatu padu demi menyelamatkan diri dari  Alpha Veta yang  akan  menimpa  seluruh umat manusia .Tapi akankah ditengah keganasan dampak dari Alpha Veta  itu mereka akhirnya mampu untuk bertahan?ataukah mereka hanyalah segelintir kisah dari milyaran manusia yang akan terkubur bersamaan dengan musnahnya seluruh bumi berikut peradaban manusia dan isinya?

Berbicara mengenai Alpha Veta harus kuakui novel ini cukup bagus tapi sayang tidak sebaik atau lebih dari Area X yang kubaca beberapa bulan yang lalu. Mungkin hal itu dikarenakan novel Alpha Veta berlangsung dalam tempo yang sangat cepat dan kurang mendalam dibandingkan Area X sehingga banyak hal yang terasa ganjil dan kurang memuaskan. Seperti misalnya pada bagian pemberitaan presiden mengenai bencana Alpha Veta yang dimaksud. Padahal kalau dipikir-pikir bukankah pemberitaan akan adanya bahaya besar diumumkan dalam rentang waktu yang cukup lama sebelum kejadian yang dimaksud terjadi?ini malah diumumkan beberapa hari sebelum bencana terjadi. Ditambah lagi presiden juga digambarkan akan mengambil tindakan tegas jika ada rakyatnya yang menimbulkan  kepanikan di masyarakat sebelum adanya kepastian berita dari pihak-pihak terkait mengenai Alpha Veta. Tapi coba telisik lebih dalam lagi pada pemberitaan yang ia sampaikan. Presiden itu sendiri malah menyebut-nyebut efek Alpha Veta sebagai sebuah kiamat di akhir  pemberitaanya,kan?. Bukankah hal itu sendiri sudah menimbulkan kepanikan publik?.

Kemudian juga hal-hal yang membutuhkan penjelasan lebih seperti misalnya yang berkaitan dengan konsep termonuklir dan ledakan supernovanya. Aku merasa penjelasan tentang hal itu dan lain sebagainya masih  terkesan ala kadarnya saja, padahal di bagian berbau astronomi seperti inilah tingkat kesulitan penulis diuji. Seberapa mampu ia menjabarkan persoalan rumit itu secara lugas dan bisa dimengerti  oleh siapapun yang awam dengan tidak melepas acuannya yang berasal dari konteks astronomi yang real dan mendalam.

Terlepas dari adanya  kekurangan-kekurangan tersebut, ada juga beberapa hal yang aku sukai di novel ini. Yang pertama adalah pada konsep ceritanya. Meski harus diakui tidak mengusung konsep baru karena hanya merombak ulang dari novel-novel sejenis (entah karena aku sudah biasa menonton film-film belakangan yang setipe ini). Tapi untuk sebuah novel awal dalam ranah science fiction dalam negeri bisa dikatakan okelah. Yang kedua pada kelihaian Sulung yang berhasil menyatukan banyak karakter yang ada ke dalam bejana alur maju mundur tanpa adanya overlapping disana sini. Yang ketiga sekaligus yang terakhir ada pada suasana thriller khas film The Day After Tomorow atau 2012  yang berhasil disuguhkan dengan epik meski ada adegan yang tidak kusukai karena sama persis dengan adegan Rose Dawson meniup peluit  di film Titanic (halaman 100). 

Akhir kata, novel ini sukses menutup kisahnya dengan mengajak pembaca seakan tercenung dan berpikir.  Apakah seandainya jika kiamat itu benar-benar datang dan menjadi akhir dari semua kehidupan di bumi ini, akankah kita sudah siap menghadapinya dengan amal kebaikan yang kita miliki? Sudahkah semua itu cukup ?
=================

Judul : Alpha Veta
Penulis : Sulung Haryanto (aka Luna Torashyungu)
Penerbit: Dar!Mizan
Terbit : @2005
ISBN :  979-752-156-7
Tebal : 212 hal
Rating: 3/5

=================

Read more »

Minggu, 08 Juli 2012

Aku, Kamu, Kita

Perjalanan menemukan belahan jiwa merupakan tema yang paling sering diangkat di ranah sastra maupun film dan drama. Tentu saja  jika saat ini ingin tetap  mengangkat tema yang sama dalam sebuah novel, penulis sangat diharapkan pandai-pandai memberi inovasi dan twist menakjubkan dalam ceritanya. Sayang  novel berjudul Aku, Kamu, Kita yang semula berjudul Love So Sweet  ini gagal melakukan hal demikian dan pada akhirnya (maaf) menjadikan novel ini cenderung klise. 

Dalam novel ini, sebenarnya di kisahkan mengenai perjalanan hidup seorang Lisa Ramadayanti dalam mencari cinta sekaligus belahan jiwanya selama ini. Kisah yang di mulai dari kehidupan cinta monyetnya dengan Arlan, teman sekelasnya di masa-masa  SMP. Lisa yang semula membenci Arlan karena tingkah lakunya yang  nakal tiba-tiba merasa kagum pada laki-laki berkulit hitam dan bermuka jenaka itu setelah ia meraih juara di kelasnya. Lisa yang merasa kagum pada Arlan mulai memendam perasaan cintanya dan tidak berniat sekalipun membongkarnya. Ia merasa akan lebih baik untuk berada di zona aman. Hanya diam dan melihat. Tapi sayang, teman sekelas yang dipercayai Lisa malah mengatakan perasaannya itu ke Arlan dan mendapatkan jawaban yang cukup menoreh luka dalam di hati Lisa. Luka yang berasal dari sebuah penolakan.

Setelah itu, Lisa bangkit dari keterpurukan cintanya dan kembali jatuh cinta lagi ketika SMA. Laki-laki yang membuatnya jatuh cinta itu adalah Wahyu,teman baru di kelasnya. Setelah beberapa bulan sama-sama sekelas, Wahyu akhirnya  langsung menyatakan rasa suka dan diterima dengan senang hati oleh Lisa. Hubungan mereka pun berjalan lancar-lancar saja. Tapi setelah dua bulan setelahnya, Lisa yang merasa cintanya pada Wahyu  tidak sebesar ketika Wahyu mencintainya membuat Lisa akhirnya memutuskan hubungan yang baru seumur jagung itu.

Perjalanan Lisa dalam mencari belahan jiwanya pun  terus berjalan. Risa yang sudah menginjak bangku kuliah bertemu dengan sosok laki-laki yang penuh kelembutan bernama Fahri. Ia bertemu laki-laki itu setelah diperkenalkan oleh teman baiknya yang mengirimi Lisa pesan bahwa ada seseorang yang meminta nomor ponsel Lisa. Lisa pun salah tingkah dan merasa ingin bertemu sesegera mungkin dengan Fahri. Dengan bantuan temannya itu, ia akhirnya berjumpa dengan Fahri. Laki-laki itu lembut dan sangat ideal baginya. Tapi lagi-lagi kisah cintanya tak berjalan mulus. Baru beberapa bulan berhubungan, Lisa meminta putus pada Fahri dengan alasan kalau Fahri terlalu lembut,cengeng, dan tidak tegas sebagai laki-laki. Ia pun akhirnya memilih untuk kembali sendiri lagi menyandang status jomblo. 

Tapi kisah cinta Lisa tidak sampai disitu saja,cinta kembali datang ketika ia sudah mengajar di SMP tempatnya dulu menuntut ilmu. Nama laki-laki yang mewarnai kisah cintanya itu adalah Egi. Laki-laki itu juga berprofesi sebagai guru sama seperti dirinya. Tapi Egi punya masa lalu menyedihkan dalam hubungan asmara yang membuat Lisa ikut bersimpati sekaligus semakin dekat dengan Egi. Namun, karena tes CPNS yang mengharuskan Lisa dipindahkan ke sekolah yang jauh membuat kisah cintanya kembali berakhir. Egi merasa ditinggal sendiri dan akhirnya di jodohkan oleh gadis pilihan orang tuanya. Lisa pun kembali sedih untuk kesekian kali. Ia akhirnya hanya bisa mempertanyakan apakah ia benar-benar bisa menemukan belahan jiwanya? Lalu kapankah pertemuan itu terjadi? ia sudah menunggu terlalu lama sehingga ia harus mengecap berbagai pahit manis cinta selama ini. Lalu siapa kah sebenarnya belahan jiwanya itu?

Bagaimana? terasa klise, bukan? 

Seperti yang sudah kubilang di awal-awalnya. Novel ini tidak memberi suguhan inovasi dan twist yang menakjubkan. Semua bagian juga terasa datar dan antiklimaks. Tak ada konflik berarti yang bisa membuat  kisah menjadi greget. Yang ada dan menonjol hanyalah banyaknya adegan-adegan romantis yang sebenarnya ingin terlihat sweet tapi justru jadi terkesan berlebihan dan dibuat-buat .Di tambah lagi adanya gaya bahasa dan diksi yang cenderung kaku serta beberapa peristiwa yang tak bisa aku mengerti.  Seperti misalnya ketika epilog Lisa duduk di pantai dan mengatakan bahwa kalimat 'hiduplah denganku' yang di ucapkan **  kepada Lisa terjadinya di pantai. Bukan kah kejadian itu terjadi di depan kos Lisa ya?. Apa aku yang salah pengertian atau terjadi inkonsistensi?. Entahlah, yang penting semua ini membuatku menyayangkan cover novel berbalut linennya yang manis dan sinopsisnya yang mengundang karena toh jadi tertutup oleh semua kekurangan-kekurangan itu.

Tapi biarpun begitu, aku sangat appreciate dan menganggap novel ini lumayan bagus untuk sebuah debut pertama dari Orina Fazrina yang ternyata  mengidolakan Orizuka ini. Hal-hal positif yang bisa dilihat selain cover dan sinopsisnya ada pada alur ceritanya konsisten di jalurnya dan beberapa pengetahuan mengenai kalimat-kalimat dalam bahasa Banjar ataupun tradisi-tradisi di Kalimantan Tengah yang memberikan suguhan menarik tersendiri.

So, jangan menganggap seratus persen novel ini gak bagus lho. Ini  hanya pendapat subjektif dari aku saja sebagai pembaca. Mungkin saja ketika membaca novel ini ada orang-orang yang suka dan berpendapat berbeda dariku. Tidak masalah. Tapi yang terpenting, dan yang aku harapkan, Orina tetap semangat menulis karena karyanya akan tetap aku tunggu dan berharap ada perkembangan yang signifikan di dalamnya. Orina Fighting!!

=================

Judul : Aku, Kamu, Kita
Penulis : Orina Fazrina
Penerbit: Media Pressindo
Terbit : @2012
ISBN :  978-911-123-4
Tebal : 142 hal
Rating: 2/5

=================
Read more »

Sabtu, 05 November 2011

Alvin Ho #2: Alergi Terhadap Berkemah,Hiking,dan Aneka Bencana Alam

Kalau kamu sudah membaca novel sebelumnya, Alvin Ho :Alergi Pada Anak Perempuan, Sekolah, dan Hal-Hal Seram Lainnya  pasti kamu sudah bisa mengetahui sedikit banyak tentang Alvin Ho. Tapi, mungkin kamu sudah lupa. Karena itulah sekuel kedua ini hadir untuk mengingatkanmu kembali pada si bocah kecil yang penakut ini.

Namanya Alvin Ho

Punya kakak laki-laki yang bisa diandalkan (Calvin) dan adik perempuan yang menyebalkan (Anibelly)

Tinggal di Massachussetts yang sulit dieja

Cita-cita sejati menjadi Firecracker Man

Takut pada banyak hal  meliputi:
 * Kata-kata panjang (Hippopotomonstrosesquipedaliophobia)
 * Tanda baca
 * Anak perempuan
 * Kegelapan (Nyctophobia)
 * takut ketinggian
 * Sekolah
 * Hal-hal seram
 * dll (yang bila disebutkan satu persatu pasti akan membuat daftar yang sangaaaat panjaaaang)

Musim gugur kali ini, Alvin Ho ternyata mendapat tantangan besar dari sang ayah yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. BERKEMAH. Oh tidak--tidak--jangan berkemah. Ia belum pernah berkemah, namun hanya membayangkan berada di alam terbuka dengan bencana yang bisa datang setiap saat membuat ketakutannya bertambah. Ia mencoba membujuk ayahnya untuk membatalkan niat bekemah selama dua hari itu, tapi sayangnya sia-sia saja. Dengan tambahan Anibelly yang ikut  menemaninya dalam acara kemah ini  sayangnya  tidak sedikit pun membuat ketakutan Alvin berkurang.

Beberapa hari menjelang berkemah, Alvin Ho tidak dapat tidur nyenyak. Ia masih dibayang-bayangi ketakutan pada tornado,badai,tanah longsor dan hal-hal buruk lainnya yang bisa terjadi selama ia berkemah nanti. Ia pun tak kuasa menulis surat wasiat untuk berjaga-jaga untuk kemungkinan terburuk itu. hahaha



Disamping itu, Alvin pun juga menceritakan perihal ketakutannya itu pada Calvin, kakaknya. Calvin yang punya segudang ide pun akhirnya mengajaknya untuk membeli barang-barang ajaib yang akan berguna untuk Alvin dengan kartu kredit sang ayah. Pesanan mereka pun akhirnya tiba keesokan harinya: generator portabel, GPS, masker pernapasan N95, tablet pemurni air, makanan ringan penambah energi,dan terakhir, kacamata night-vision untuk melihat dalam kegelapan

Hari berkemah pun tiba. Ayah, Anibelly, dan Alvin Ho pun akhirnya pergi ke pegunungan. Dengan barang-barang ajaib yang dipesan Calvin serta beberapa trik-trik rahasia bertahan hidup dari Paman Dennis (S-U-R-V-I-V-A-L),  Alvin Ho merasa cukup siap untuk berkemah dibanding sebelumnya. Disana ia juga bertemu dengan Beaufeuillet yang akhirnya menjadi teman berkemah Alvin  dan bersamanya pula Alvin memiliki kesempatan untuk memasang jebakan-jebakan penangkap  musuh serta melakukan petualangan fantastis di alam liar.

Harus diakui aku sangat tertarik dan menunggu dengan setia pada kisah-kisah Alvin Ho selanjutnya hanya karena keunikan tokoh utama novel ini. Karakter  penakut yang menjadi ciri khas Alvin  dan bagaimana pola pikirnya terhadap segala hal kerapkali membuatku gemas dalam hati sambil berkata “Ayolah, kenapa sih harus takut?”, tapi dilain hal karena karakter ini pula yang membuat kisah Alvin terbilang unik dan lebih hidup.

Kisah Alvin Ho pun juga tergolong ringan dan sederhana. Sangat cocok untuk segala umur yang menyukai genre drama anak-anak atau hanya sekedar bacaan selingan (seperti yang aku lakukan). :D

Wohooo..tidak sabar menunggu sekuel ketiga, Alvin Ho : Alergi  Terhadap Pesta Ulang tahun, Proyek Ilmiah, dan Aneka Bencana Buatan Manusia.

=================

Judul : Alvin Ho: Alergi Terhadap Berkemah, Hiking Dan Aneka Bencana Alam
Penulis :Lenore Look
Penerjemah:Ferry Halim
Penerbit: Atria
Terbit : @2011
ISBN : 978-979-024-470-2
Tebal : 202 hal

=================

Baca juga:
1. Alvin Ho: Alergi Pada Anak Perempuan, Sekolah, dan Hal-Hal Seram Lainnya
2. Alvin Ho #2: Alergi Terhadap Berkemah, Hiking,dan Aneka Bencana Alam
Read more »

Senin, 19 September 2011

Coffee at Little Angels



Kabar kecelakaan tragis yang menimpa Philip, seorang sahabat masa kecil pada suatu pagi menggemparkan tujuh orang sahabat yang ditinggalkannya. Mereka adalah Sarah, Maxine,Melanie, Caleb, Grant, Kaitlyn, dan Josh. Mereka bertujuh yang diantaranya  berada di luar kota dan menjalani kehidupan dewasanya masing-masing, akhirnya dipanggil kembali untuk reuni bersama. Tapi kali ini reuni bersama mereka bukanlah bertujuan melepas rindu karena berjauhan selepas SMA, tapi lebih pada melepas kepergian sahabat mereka selama-lamanya pada sebuah upacara pemakaman di kota kelahiran mereka .

Diantara mereka bertujuh,Sarah, kekasih Philip lah yang paling terpukul dengan adanya berita kematian ini. Ia tak pernah menyangka bahwa Philip, laki-laki terdekat dalam hidupnya itu, telah pergi  dari kehidupannya hingga membuatnya merasa ditinggalkan seorang diri. Ia sangat syok dan hanya mampu mengenang saat-saat kebersamaannya dengan Philip sampai upacara pemakaman dilaksanakan.

Disamping itu,enam sahabat lainnya, masing-masing memiliki tanggapan yang berbeda-beda begitu mengetahui kematian Philip yang tiba-tiba itu. Ada yang menanggapinya dengan terkejut, biasa saja, dan hampir tak peduli jika saja tidak mengingat persahabatan yang mereka bangun semasa kecil. Apapun tanggapan masing-masing, mau tidak mau mereka harus berkumpul bersama,melepas kepergian Philip atas dasar persahabatan, meskipun arus mengalahkan ego dan kepentingan yang menghalangi mereka di kehidupan nyata.

Sejujurnya Coffe at Little Angels ini  tergolong novel yang cukup unik dengan menawarkan konflik batin yang tak biasa. Konflik seputar delapan orang sahabat dan bagaimana kerelaan sahabat yang ditinggalkan ketika dihadapkan kematian sahabatnya sendiri. Di mulai dengan detik-detik peristiwa kecelakan tragis yang menimpa Philip hingga kemudian kisah tujuh sahabat lainnya dalam menyikapi kematian berikut keputusan mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama lagi di hari pemakaman Philip, sahabat mereka sendiri.

Sepanjang alur cerita  berlangsung itu pun, ternyata Nadine tidak lupa meramunya melalui sudut pandang yang juga sama tak biasanya. Delapan orang. Bayangkan delapan, bukan satu ataupun dua! delapan pandangan dari delapan karakter sahabat membuat novel ini terasa istimewa sekaligus menyulitkan. Kenapa? karena disamping sisi istimewa dimana kita dapat mengetahui kejadian,alasan, maupun pandangan hidup masing-masing karakter hingga membuat kisahnya menjadi jelas, kita  juga akan disulitkan jika hendak berhenti membaca novel ini untuk sementara waktu.  Setiap chapter novel ini bukan tertulis dengan angka ataupun judul masing-masing chapter, tapi nama-nama tiap karakter berikut sudut pandangnya yang beganti-ganti selama delapan kali hingga akhirnya kita akan kebingungan sendiri kalau hendak mulai lagi membaca karena harus mengingat sudut pandang siapa yang terakhir kita baca.huh!

Tapi terlepas dari itu semua, aku suka konsep ceritanya yang ternyata diambil dari kisah nyata Nadine, sang pengarang sendiri. Ia pernah kehilangan sahabat SMA nya  dan mencoba menggali kisah dari peristiwa itu hingga melahirkan novel ini. Memang, kalau dibaca, novel ini terasa kentara sekali konflik emosional setiap karakternya karena jelas sekali penulis berusaha keras memberi poin lebih dari unsur psikologinya. Meskipun begitu, aku tak menampik kalau hal ini sempat membuatku berhenti membaca di pertengahan novel ini karena aku merasa capek mungkin karena tak terbiasa dengan konflik-konflik mendalam seperti ini.

Kalau ditanya kekurangannya lebih pada plotnya yang terkesan datar-datar saja. Padahal seperti kukatakan sebelumnya, konsepnya bagus tapi pengolahan plotnya kurang sehingga bisa dibilang cenderung membosankan. Tapi, yah,aku tetap berusaha menamatkan novel ini karena rasa penasaran juga di akhir-akhir chapter.Oh well..


“Loving Sarah was like reading a particularly good book. That pressing and overwhelming need to just devour it as fast as possible is matched only by the need to savour it slowly and completely, lest all come to an end too soon. The all-consuming emotions are so many and varied that it is almost impossible to pick out one for a few minutes attention. They mainly stay jumbled and unattended, and for the most part not entirely understood or satisfied. But then, maybe it is in the understanding of our love for someone that the love itself disappears altogether. If so, then I don't want to understand, and I remain content to simply experience her. Somehow, the more I learn about Sarah, the better I understand myself.
And the more I fall in love.”


(Philip) ohhhhhhh..yaaa..ini karakter favoritku lho!! :D:D

Special thanks to : Nadine Rose larter yang mengirimiku soft copy novel perdananya ini bulan Juli lalu (maaf baru sekarang bisa di baca) 


ps: Kalau kamu tertarik baca novel ini kamu bisa memesan e-book via online disini atau menunggu versi cetaknya keluar.hehe Selamat membaca.

=================

Judul : Coffee at Little Angels
Penulis : Nadine Rose Larter
Penerbit: The Katalina Playroom
Terbit : @2011
ISBN :
Tebal : 188 hal

=================
Read more »

Minggu, 28 Agustus 2011

Khokkiri (코끼리 )

Jika SeoulMate memiliki kambing sebagai simbol cerita, maka Khokkiri (gajah),novel ke 12 Lia Indra Andriana kali ini mengusung gajah sebagai simbol. Gajah, kenapa gajah?karena ternyata simbol gajah memiliki makna mendalam dari keseluruhan cerita.

Gajah yang merupakan mamalia darat terbesar di dunia itu,ternyata memiliki fakta unik berupa kemampuan daya ingat yang kuat. Hewan ini memiliki tengkorak besar dan kuat sehingga mampu mengingat perintah –perintah yang diajarkan dan jarang melupakannya. Tidak mengherankan kalau banyak yang setuju dengan pendapat kalau gajah adalah hewan dengan ingatan paling baik sedunia. Oleh karena fakta daya ingat ini jugalah yang menjadikan gajah sebagai simbol pengingat dari sebuah bingkai cerita cinta yang berlandaskan kenangan,Khokkiri.

Dimulai dari kehadiran Adriel Jo ( Jo Ji Ho), seorang pemuda Korea yang tinggal dan bekerja di biro periklanan Indonesia. Ia jatuh hati pada Rebecca, gadis pendiam dan penakut yang merupakan salah seorang staf kantornya. Hubungan mereka berdua semakin dekat ketika curhatan-curhatan Becca tentang Adriel di blognya dibaca dan ditanggapi sendiri oleh Adriel dengan nama samarannya TOP . Mereka berdua pun lalu menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selayaknya  manusia normal lainnya.

Disisi lain, ada pula hubungan sepasang kekasih yang telah bertunangan, Richard dan Della yang terbilang harmonis. Richard, seorang pria dewasa tiga puluhan tahun yang berprofesi sebagai seorang dokter sekaligus kakak tiri Adriel. Richard begitu mencintai kekasihnya Della, gadis yang berprofesi sebagai penerjemah sukses dan memiliki kepribadian yang tegas dan percaya diri,bertolak belakang dengan kepribadian Rebecca.

Dua pasang kekasih ini menjalin hubungan asmara tanpa saling bersinggungan satu sama lain. Hingga pada suatu ketika, Della bertingkah aneh dan menghilang secara tiba-tiba dari kehidupan Richard. Mengetahui hal itu,Richard sontak menjadi bingung dan hilang arah. Ia mencoba mencari tahu keberadaan Della . Ditengah pencariannya, ia menemukan fakta mengejutkan bahwa Della pernah mengalami kecelakaan di Korea dan kehilangan saudara kembarnya Rebecca.

Tak mau tinggal diam dengan keadaan ini, Richard segera menyusul ke Korea dan mengetahui fakta yang lebih mengejutkannya disana. Fakta yang mampu menjungkirbalikan kehidupan Richard dan hal-hal yang selama ini ia percayai tentang Della. Disamping itu,di Indonesia, keinginan baik Adriel untuk mempertemukan Becca dengan Richard malah membuahkan konflik dimana Richard menganggap Becca adalah Della sedangkan Adriel menggangap sebaliknya. Pertemuan itu pun akhirnya menjadi titik balik perseteruan antar kedua saudara tiri berbeda kebangsaan itu.

Kemudian,baik Adriel maupun Richard terpaksa  memandang dua gadis,dua cinta,dalam satu tubuh yang sama. Resiko cinta yang tak pernah terlintas dalam benak mereka. Tak ada yang ingin percaya  pada kenyataan bahwa salah satu diantara gadis yang mereka cintai adalah saudara kembar yang telah meninggal dunia. Bagaimanapun juga,tak ada yang ingin mengalah.

Kedatangan Lucie yang tiba-tiba pun juga semakin memperumit keadaan. Gadis itu menyelinap dan membangun kisahnya sendiri sambil menertawakan kisah cinta,ambisi, dan keberadaan Adriel-Becca-Richard-Della sebagai suatu  tontonan yang lucu . Tapi, biarpun begitu,sama seperti yang lainnya, ia pun ingin dikenang.

Lalu bagaimana kisah cinta yang teramat kompleks ini berakhir? Apakah mereka berlima mampu meyakinkan diri bahwa diantara mereka pada akhirnya  ditakdirkan untuk bertemu,tersingkir serta rela menjadi hanya sebatas kenangan semata?

Ini adalah novel istimewa yang sukses membuatku tak melepas halaman demi halaman sampai kisah ini berakhir. Kompleks dan cenderung berat dibandingkan novel Lia yang sebelumnya. Tapi itulah sisi menariknya. Setiap karakter dan kisahnya di sepertiga awal disusun seperti puzzle hingga seolah-olah mengajak pembaca untuk berpikir,mengolah,dan menghubung-hubungkan rentetan peristiwa yang terjadi hingga mencapai kesimpulan yang memuaskan. Begitupun juga dengan Topik D.I.D (Dissociative Identity Disorder)/ kepribadian ganda yang diangkat sangat menarik dan terbilang langka. Jarang aku temui penulis yang mau menggali hal-hal berbau medis dalam novelnya dan apa yang Lia lakukan di novel ke 12 nya yang tetap berbau Korea ini adalah suatu kemajuan besar.

Tambahan keistimewaan novel ini  juga terletak kemampuan Lia memindahkan para alter ego karakternya pada komposisi yang tepat.Tidak ada yang tumpang tindih ketika kemunculan para alter terjadi. Namun sayangnya,  karena terlalu terfokus pada tiga alter yang menguasai tubuh sehingga deskripsi asal muasal alter sampingan Lady vampire yang muncul dipertengahan cerita  tak terlalu mendapat porsi perhatian yang cukup. Siapa sebenarnya Lady Vampire? kenapa dia muncul? tak ada jawaban pasti.

but overall, cerita yang tak biasa dan karakter mempesona membuatku tak segan-segan memberi Two Thumbs up untuk drama psikologi Lia yang mendebarkan ini!!One of my favorites books of 2011. I can't wait to see what Lia has for us next! 

Note: Aku sempat bingung dengan penulisan Khokkiri atau Kokkiri yang tepat dipakai buat menggambarkan kata gajah. Tapi, setelah ditanya ke penulisnya ternyata sebenarnya tulisan hangeulnya 'kh' karena dulu belum ada penyamaan romanisasi jadinya dibuat gampang jadi kokkiri. :)
Sejak tahun 2009 lalu, Korea sudah bikin penyelarasan untuk memudahkan orang asing belajar bahasa korea tapi umumnya penulisan ini tak terlalu banyak digunakan. 
Thks untuk pencerahaannya kak Lia. Maklum awam banget masalah kayak gini. hehehehe 
+ada juga bonus sisipan komik mini Indonesia dan Korea lho :)
=================

Judul : Khokkiri : Kusimpan Seuntai Kenangan Abadi Tentangmu
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit: Haru
Terbit : @2011
ISBN :978-602-98325-1-8
Tebal : 308 hal

=================
Read more »

Minggu, 03 Juli 2011

Dan Hujan Pun Berhenti...

Bagaimana jadinya jika orang-orang yang seharusnya kamu percayai berkhianat kepadamu?Mengkhianati seluruh kepercayaan yang kamu bangun dan menelantarkannya hingga membuatmu terpuruk? begitulah setidaknya yang dialami Leostrada, blasteran Indonesia-Jepang yang menjadi tokoh sentral novel ini. Leo adalah salah seorang anak SMA di Bandung dengan kehidupan yang tidak seperti layaknya anak SMA pada umumnya. Leo memilih kabur dari rumah mewahnya dan  tinggal di apartemen kecil dengan alasan tidak tahan lagi pada sikap kedua orang tuanya. Ayah yang ia percayai sebagai pelindung malah kerap melakukan kekerasan fisik terhadapnya. Begitupun dengan ibunya yang berselingkuh dan tidak peduli dengan keadaan keluarga. Karena itulah, Leo merasa kehilangan figur orang tua sekaligus rasa percayanya pada siapapun. Sosok Iris yang kemudian datang dan menumbuhkan kembali kepercayaan dalam hidupnya juga tiba-tiba hilang begitu saja akibat kecelakaan mobil yang tragis.

Hidup Leo pun menjadi kian terpuruk oleh semua kenyataan pahit yang menimpanya. Namun ditengah keterpurukan itu, Leo akhirnya memutuskan untuk menata ulang hidupnya dengan bangkit dan bertransformasi menjadi Leo yang baru. Leo yang memandang semua hal dengan tawa seolah-olah ia bahagia. Membuktikan pada semua orang termasuk orang tuanya dan Iris bahwa dirinya akan memperoleh kebahagiaan dengan mudah tanpa kehadiran mereka disisinya.

Sampai pada suatu hari,Leo bertemu dengan Spiza. Gadis misterius yang tiba-tiba  membuat Leo tergelitik untuk mengenalnya lebih dalam. Apalagi percakapan dirinya dengan Spiza ketika gadis itu menggantung Teru-Teru Bozu di atas pohon masih membekas dalam benaknya.

"Hei! Kenapa menggantungkan itu?"
"Biar hujan nggak turun."
"Memangnya kenapa kalau turun?"
"Aku akan keburu mati sebelum aku bunuh diri."
"Kamu mau bunuh diri?"
"Ya, asal nggak hujan."
"..."


Bertemu dengan Spiza seperti menemukan kembali kebahagian kecilnya yang telah lama hilang setelah kepergian Iris. Kemiripan tidak sengaja yang dimiliki Spiza membuat Leo berpikir Spiza adalah reinkarnasi dari sosok Iris-nya yang hilang dan hal itu membuatnya senang. Tapi ternyata, tanpa Leo sadari, Spiza hadir dalam hidupnya bukan hanya untuk memberinya kebahagian semata, tapi juga masa lalu yang mampu menghancurkan hubungan yang telah lama terjalin diantara mereka berdua.

Sejak kemunculan pertama Dan Hujan Pun Berhenti tahun 2007 lalu, aku sangat berharap bisa membaca novel karangan Farida Susanty ini. Apalagi adanya kalimat khusus di cover novel kalau pengarang adalah pemenang Khatulistiwa Literary Award? siapa yang tidak penasaran,kan?Sayangnya keinginan untuk memiliki novel ini tidak tercapai di tahun itu karena aku sama sekali tidak menemukan novel ini di toko buku manapun yang kukunjungi di daerahku. Tapi syukurlah akhirnya kesempatan itu datang juga dengan diterbitkan lagi tahun  ini oleh Grasindo dengan cover yang  sangat 'mengundang' mata karena menggunakan objek si boneka penangkal hujan khas Jepang,Teru-Teru Bozu.

 
Lalu tidak hanya cover saja yang memikat,isi novel pun tak kalah demikian. Diawali dari penjabaran karakter-karakternya yang sangat menarik. Terutama Leo. Kalau kamu ingin mendapati karakter laki-laki yang romantis,humoris,atau malah sangat sempurna kamu bakal kecewa dengan apa yang ada didiri Leo. Tapi disinilah menariknya. Leo hidup dan mendominasi cerita dengan sikap angkuh,egois,dan sok berani melawan kehidupannya itu, sebenarnya hanyalah laki-laki yang punya banyak kelemahan tetapi punya sifat yang tulus dalam menyayangi seseorang (contohnya kasus Iris). Itulah Leo. Dan dalam novel ini,kamu pasti akan terpesona oleh karakter Leo ini melalui sudut pandang khas laki-lakinya yang sangat nyata tercipta (padahal penulisnya perempuan lho!). Kemudian juga alur ceritanya yang kelam dan kompleks tapi terjalin rapi hingga akhir. Alur cerita yang tidak biasa dan menjadi terobosan yang  mencengangkan diantara kerumunan teenlit yang menawarkan cerita cinta. Hal itu juga itu tidak dipungkiri mengingat penulis ini tampaknya mengadakan riset panjang,termasuk untuk pendalaman karakter Leo,dan juga menciptakan rangka cerita yang tidak terkesan dangkal. 
 
Adapun beberapa kekurangan dari novel karya Farida Susanty ini menurutku cukup banyak. Yang pertama adalah  kesalahan cetak dihalaman 273 dan 285. Dimana dikedua halaman itu tercetak sama (Bab 20). Awalnya kupikir hanya aku saja yang mengalami hal ini,tapi setelah di cek lanjut ke penerbitnya ternyata semua cetakan novel ini mengalami hal serupa. Kemudian yang kedua pada typo berupa angka 7 dihalaman 282 yang nyempil begitu saja didepan kalimat. Maksudnya apa ya? . Ketiga, sikap karakter Leo yang sedikit ganjil. Di novel ini tertulis kalau Leo itu tidak butuh siapapun dalam hidupnya--untuk menguatkan anggapan betapa 'keras'nya dia--tapi kok dia malah mau-maunya bergantung pada Cashey kakaknya dalam membiayai apartemen dan segala yang ia butuhkan. Berarti itu sama artinya kalau Leo masih membutuhkan bantuan orang lain,kan? Terakhir,yang paling menganggu,pada penggunaan kalimat  font yang besar-besar dalam dialog antar tokoh didalamnya. Entah kenapa penulis menggunakan cara ini untuk melampiaskan emosi atau penekanan dialog,padahal tanpa itu juga pembaca bakalan tahu apa yang dirasakan setiap tokohnya. Yah, karena adanya kekurangan seperti ini,novel seharusnya kuberikan bintang 5 terpaksa turun peringkat jadi 4 deh.



ps: buat penulis ditunggu karya selanjutnya ya...




=================


Judul : Dan Hujan Pun Berhenti
Penulis : Farida Susanty
Penerbit: Grasindo
Terbit : @2011
ISBN :
Tebal : 322 hal

=================
Read more »

Kamis, 16 Juni 2011

Jackdaw Summer

Winner of Hans Christian Andersen Award 2010.Siapa yang tidak antusias mengetahui kalimat di cover bawah novel ini? Tentu saja ekspektasiku untuk menemukan cerita yang bagus langsung melesat tinggi mengingat bahwa Hans Christian Andersen Award adalah penghargaan bergengsi dunia bagi kesusasteraan anak-anak. Penghargaan yang dimulai tahun 1956 itu hanya menyediakan pemenang di dua kategori saja, penulis dan ilustrator. Dan ternyata novel ini ditulis oleh David Almond,seorang penulis pemenang penghargaan tersebut tahun lalu melalui novel Skellig ciptaannya.  

Tapi sayangnya ekspektasi tinggiku nyatanya tidak terbukti benar. Novel ini menyajikan cerita yang luar biasa 'sakit'. Aku yang mengira sebelumnya kalau novel ini akan membawa sedikit hiburan ala cerita anak-anak, malah menemukan cerita kelam dan cenderung aneh. Waktu membacanya yang juga kuprediksi akan relatif singkat malah lebih lama dari dugaanku karena aku harus bolak-balik halaman novel untuk menemukan alur cerita yang sebenarnya tengah dirangkai sang penulis.
Jackdaw Summer sendiri jika dialihbahasakan ke Indonesia maka artinya bisa gagak musim panas. Tapi sebenarnya Jackdaw disini bukanlah gagak secara harfiah, melainkan nama burung hitam yang sebangsa gagak tapi bukan dari jenis burung tersebut. 
Dalam cerita ini, Burung Jackdaw datang suatu hari dalam kehidupan Liam Lynch dan Max Woods, dua bocah laki-laki yang tengah menginjak usia remaja di Northumberland. Mereka berdua dituntun oleh Burung Jackdaw hingga akhirnya menemukan seorang bayi yang tergeletak disuatu tempat bersama uang dan catatan aneh bersamanya yang bertuliskan " TOLONG JAGA BAYI INI. DIA ANAK DEWA."

Ketenaran bayi itu mulai menyebar di berbagai media. Berita itu juga dijadikan umpan bagi pemerintah kala itu untuk menggerakkan hati orang tua sebenarnya dari bayi itu. Tapi nyatanya tidak ada satupun orang yang muncul dan mengakui bayi malang itu sebagai anak. Berita yang semula sempat heboh tentang bayi itu pun akhirnya hilang dimakan waktu.

Bayi itu  lalu diadopsi oleh keluarga Lim setelah pemindahannya ke sebuah panti asuhan di Newcastle. Namanya Alison. Bayi yang lucu dan sangat istimewa bagi banyak orang. Khususnya Liam. Karena bayi itu pula yang membuat Liam  dapat berkenalan dengan teman barunya Oliver dan Crystal,dua bocah malang yang mewarnai kehidupan Laim yang sepi di Northumberland..

Lalu pertanyaan besarnya, siapakah sebenarnya orang tua dari bayi malang itu?dan akankah semua misteri termasuk pesan rahasia itu terungkap?memang kita perlu bersabar untuk mengetahui jawaban di akhir cerita ini. Namun, seperti yang kukatakan sebelumnya. Alur cerita yang memang kelam dan aneh sehingga pembaca akan menemukan akhir yang juga sama kelam dan anehnya.

Kemudian pada keseluruhan cerita,bisa dibilang aku lumayan sulit untuk menerka apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan penulis. Sama sekali tidak jelas menurutku. Rangkaian cerita yang disajikan pun tidak memiliki jeda dan tujuan yang pasti. Jika kamu mengharapkan klimaks yang meneggangkan, maka  kamu tidak akan menemukan di novel ini karena konfliknya yang cenderung datar-datar saja dan hampir membosankan.

Oh ya,Jika kamu ingin merekomendasikan untuk bacaan anak-anak aku rasa itu bukan tindakan yang tepat, karena menurutku novel ini lebih cocok untuk remaja dan dewasa. Hal ini dilihat lebih pada atmosfer kelam yang tercipta,deskripsi masing-masing karakter seperti Liam  dan keluarganya yang terkesan eksentrik dan yah agak sedikit menakutkan, serta teman-temannya seperti Gordon Natrass yang tampil dengan gaya yang sok jagoan dan terkadang bertindak brutal. Terlebih juga penggunaan kata-kata cacian  dan juga tindakan kekerasan yang banyak bertebaran disepanjang novel ini dan sama sekali tak pantas untuk ditiru anak-anak.

Sebagai penutup, kekurangan novel ini juga pada penggunaan bahasa dan juga judulnya. Dari segi bahasa,aku kira penggunaan kalimat oleh penulis disini terkesan sangat boros karena kalimat yang sama dengan makna yang sama pula selalu di ulang secara terus menerus dihampir semua bab. Dan juga pada judul novel ini. Jackdaw Summer yang seharusnya banyak membahas persoalan yang berkaitan dengan Burung Jackdaw--seperti perkiranku juga--, tapi nyatanya lebih banyak porsi cerita Liam di novel ini atau malah bisa disebut Liam sangat mendominasi . Hehehe mungkin sebaiknya penulis mengganti judul novel ini menjadi Liam. Lebih bagus kurasa.


=================

Judul :Jackdaw Summer
Penulis :David Almond
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Penerbit:Linikata
Terbit : @2011
ISBN :979-1122-80-6
Tebal : 193 hal

=================
Read more »

Kamis, 09 Juni 2011

Semburat Senyum Sore

"Kalau kita enggak bisa dapat apa yang kita suka,lebih baik kita suka apa yang kita dapat"

Semua bermula dari kehidupan Langit Astreila Kawiswaran atau akrab disapa Langit yang menjadi tokoh utama novel ini. Langit adalah  tipe gadis energik 20 tahunan yang sangat supel meski terkesan cuek. Dalam kesehariannya, ia  disibukan dengan kuliah serta pekerjaannya yang padat sebagai penyiar radio kenamaan di kota Bandung.

Hari-hari dilalui Langit tanpa kesan ketika akhirnya ia bertemu dengan Nenek Romlah. Nenek yang berprofesi sebagai pedagang di pinggir jalan itu, telah menyita perhatiannya sejak awal pertama kali bertemu. Nenek itu tampak teramat renta dan Langit bersimpati karenanya. Oleh karena itulah, Langit  sengaja datang setiap kali ada kesempatan ke pinggir jalan tempat Nenek Romlah biasa bekerja untuk sekedar membagi pengalaman bersama. Dari sanalah persahabatan kecil tercipta. Nenek Romlah yang merasa senang dengan perhatian Langit, tidak merasa sungkan untuk mengajak gadis itu ke rumahnya dan  memperkenalkan gadis itu dengan Waris,cucu laki-lakinya. Semenjak itulah,persahabatan Langit dan nenek Romlah pun semakin terjalin erat.

Disamping keberuntungan Langit dapat bertemu dengan Nenek Romlah yang menginspirasinya, Langit  juga mendapat kesempatan untuk menjadi penulis skenario pada proyek film indie yang digagas studio siaran tempat ia bekerja.Tidak disangka pula,Langit bisa bekerjasama dengan Thyo,salah satu rekan kerja dalam proyek film indie itu. Langit yang semula menaruh perasaan suka terhadap Thyo terpaksa harus memendam perasaannya ketika ia mengetahui bahwa Thyo menyukai gadis lain. Menghindari kenyataan pahit itu, Langit pun berpaling pada Arda,vokalis band indie yang secara intens mengejar dirinya.

Api cemburu pun mulai merasuk dalam diri Thyo. Ia tidak begitu senang dengan kedekatan Langit dan Arda tanpa tahu alasannya dibaliknya. Thyo yang semula mampu menutupi rasa cemburunya, akhirnya mulai gerah  ketika tahu perasaannya kian jelas sejak ajakan Langit ke rumah Nenek Romlah untuk belajar arti kebahagian hidup yang sesungguhnya. Selama kebersamaan itulah,Thyo merasa bahwa Langit tidak hanya memberi kenyamanan dalam pertemanan tapi juga perhatian lebih kepadanya dibandingkan Mikha,gadis yang selama ini ia sukai. .

Berbagai persoalan pun timbul berkelanjutan sesudahnya. Dimulai dari kehidupan sulit Nenek Romlah hingga beliau jatuh sakit,kekerasan terhadap Waris dilingkungannya, sampai kerumitan masalah keluarga Langit yang datang silih berganti. Namun disisi lain, persoalan itu jugalah yang semakin mendewasakan sekaligus mengakrabkan hubungan Langit dan Thyo. Sekaligus memperjelas perasaan keduanya.

Bisa dibilang,secara keseluruhan aku sangat menyukai alur cerita novel ini. Penulis menurutku berhasil mengolah cerita yang memang tampak sederhana namun sangat berwarna. Tapi,yang membuatku kagum lebih kepada diksi pengarang yang ringan dan cenderung mengalir apa adanya. Selipan-selipan humor khas Langit pun memang berada pada porsi yang pas tanpa perlu penambahan yang berlebihan.

Hal terakhir yang juga paling  menarik dari novel ini juga terletak pada karakter Langit yang menurutku sangat merefleksikan karakter penulis aslinya. Vinca Callista sendiri adalah seorang penyiar di radio 99ers Bandung,mahasiswi FIKOM UNPAD dimana dalam novel ini tertulis kalau Langit kuliah di FIKOM UNPAG,diplesetin dikit. Tambahan lain juga ilustrasi yang mirip gambaran wajah penulis, kisah nenek Romlah yang ternyata beneran terjadi yaitu pada postingan di blog  penulis berjudul Sahabat Rentaku yang bisa dilihat disini.Ya,mungkin ini adalah novel sekaligus diary juga bagi penulisnya.hmm who knows??

Selain itu,kalau untuk hal yang kurang disenangi di novel ini sih lebih pada penggunaan bahasa gaul elo-gue yang terkadang kurang nyaman dibaca. Memang ini lebih pada opini pembaca yang sifatnya relatif, tapi yah karena ini opini dari pembaca sepertiku maka bisa dibilang aku kurang sreg dengan hal-hal seperti ini.hehehehe

Tapi,overall bagus kok. Layak dikoleksi. Dan thanks berat buat Penerbit Atria yang mengirimkan novel istimewa ini padaku. Top deh!!



=================

Judul :Semburat Senyum Sore
Penulis : Vinca Callista
Penerbit: Atria
Terbit : @2011
ISBN :978-979-024-484-9
Tebal : 245 hal

=================
Read more »

Sabtu, 07 Mei 2011

Ayahku (Bukan) Pembohong

 
Ingatkah kita akan pengalaman masa kecil ketika kita dibacakan cerita oleh orang tua kita ? Tentunya sangat mengasikan karena biasanya kita akan terpukau oleh ceritanya karena  kita seolah-olah berada dalam kisah yang sedang kita dengar itu.

Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa sebuah cerita bisa jadi akan memberi pengaruh yang luar biasa lagi? Bukan hanya sekedar memukau pendengarnya  tapi  juga dapat mempengaruhi jiwa dan pikiran siapapun yang mendengarnya. Hal inilah yang terjadi pada Dam terhadap cerita-cerita sang ayah.

Ayah Dam sendiri adalah seorang  pendongeng yang ulung. Ia menceritakan banyak dongeng-dongeng kesederhanaan pada Dam dengan pembawaan seolah semua dongeng yang ia sampaikan adalah benar-benar nyata. Dam pun tumbuh besar dengan watak dan kepribadian yang sepenuhnya 'berkiblat' pada setiap sisi kebaikan dalam dongeng-dongeng tersebut. Sayangnya, karena dongeng itu begitu mempengaruhi jiwa dan pikiran Dam, ia pun menganggap dongeng  masa muda ayahnya tentang adanya apel emas,lembah bukhara,atau malah kedekatan rahasia ayah dengan el prince,lagenda persepakbolaan dunia, adalah nyata meski fakta benar atau tidaknya semua dongeng-dongeng itu selalu ia kesampingkan.

Seiring berjalannya waktu,kepercayaan Dam pada dongeng  sang ayah mulai goyah. Hal itu bermula dari penemuan sebuah buku tua di akademi tempat dirinya menuntut ilmu. Buku tua itu menjabarkan begitu banyak kemiripan dengan dongeng-dongeng masa muda sang ayah yang selama ini selalu diceritakan kepadanya. Apakah ini sebuah kebetulan ataukah ayahnya--yang terkenal jujur itu--berbohong padanya? Mengetahui hal itu Dam hanya bisa terpukul. Ia tidak sanggup menanyakan kebenaran dongeng-dongeng itu pada ayahnya. Ia tidak ingin menyakiti perasaan salah seorang yang paling dihormatinya itu.

Namun rasa tidak percaya Dam berubah menjadi  kebencian ketika sang ayah membohongi dirinya tentang penyakit yang selama ini diderita ibunya. Dulu ayahnya hanya mengatakan bahwa ibu akan segera sembuh seperti sedia kala. Tapi nyatanya justru sebaliknya. Kesehatan ibu kian parah. Tidak hanya itu saja,Ayah Dam juga beralasan tidak memberi perawatan intensif hanya karena perkataan dari  Raja tidur, tokoh yang dianggap fiktif oleh Dam . Bagaimana mungkin ayahnya percaya pada dongengnya sendiri dan menghubungkannya  dengan situasi ibu ?

Takdir pun bergulir dengan cepat dan tanpa mampu dicegah. Ibu Dam meninggal dunia dan menyisakan kepedihan mendalam bagi diri Dam. Ia menganggap bahwa ayahnya adalah satu-satunya yang patut dipersalahkan atas semua itu. Jikalau ayahnya tidak terobsesi pada dongeng-dongeng itu, kemungkinan besar ibunya mungkin masih bisa tertolong. Sejak hari itu pula, ikatan ayah dan anak itu merenggang tajam.

Bertahun-tahun berlalu, Dam yang telah memiliki keluarga kecil masih  memupuk kebencian pada ayahnya sendiri.Keputusan ayahnya untuk tinggal dirumahnya dan berhubungan dekat dengan kedua cucunya,Zas dan Qon sempat mendapat pertentangan besar oleh Dam. Meskipun sebelumnya ayahnya telah berulang kali meminta maaf atas persoalan ibunya dan menjelaskan bahwa semua dongeng yang ia ceritakan padanya adalah benar, hati Dam tetap menolak mengakui hal itu dan semakin berupaya menjauhkan kedua anaknya dari ayahnya.

Hingga suatu ketika, terjadilah suatu hari yang tak terlupakan dalam hidup Dam. Hari yang membuatnya sadar suatu kenyataan penting tentang ayahnya.  Ayah yang selalu dihormati,ayah yang selalu berbuat kebaikan pada banyak orang,dan ayah yang mengajarkan arti penting  hidup sederhana dengan caranya sendiri,adalah ayah yang selama ini tidak pernah sekalipun berniat untuk membohongi dirinya dengan dongeng-dongeng itu.Semua itu nyata. Senyata kasih sayang ayah pada anaknya.

Secara keseluruhan,aku hanya bisa mengatakan bahwa novel ini : "Luar biasa". Maaf,aku tidak mampu berpikir hal lain selain itu. Aku juga tidak menyangka bahwa Tere Liye mengangkat cerita ayah dan anak dengan semenarik dan sesederhana ini.

Alur cerita maju mundur yang digunakan dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahku dan Hafalan Shalat Delisa juga digunakan disini. Pembaca seakan diajak untuk bertualang dengan perpindahan waktu dari masa kini ke masa lalu hingga akhirnya terungkap setiap detail permasalahan dengan sangat rapi.
Begitupun dengan hubungan emosional para karakternya. Aku seakan ikut merasakan kesedihan,kegembiraan,keingintahuan, penyesalan yang dialami para tokohnya. Dan aku sangat menyukainya hal ini.

Disamping itu,aku menemukan adanya beberapa bagian cerita yang tidak terjelaskan dengan baik seperti halnya pertanyaan Dam di halaman 37. Saat itu Dam masih belum mengerti mengapa kepala sekolah yang merupakan orang luar bisa mengetahui bahwa ayah Dam sangat suka bercerita di rumah. Selama penelusuran cerita aku tetap belum menemukan jawaban pasti untuk menjawab pertanyaan itu. Begitupun dengan sosok Raja tidur yang disebut-sebut ayah Dam. Tidak diketahui dengan jelas siapa sebenarnya sosok yang penuh inspirasi itu.Rekaan ataukah kenyataankah.Tapi,kupikir mungkin saja penulis berusaha memberikan ruang bagi pembaca untuk menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan itu. Mungkin saja,bukan?

Lebih dari itu,dengan senang hati aku memberikan dua jempol pada karya Tere Liye yang satu ini. Karya sastra yang sangat direkomendasikan buatmu sebagai pilihan untuk dibaca.

=================

Judul :Ayahku (Bukan)Pembohong
Penulis :Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit : @2011
ISBN :978-979-22-6905-5
Tebal :304 hal

=================

Read more »

Rabu, 02 Februari 2011

Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

 
Bagaimana seandainya kamu diberi kesempatan untuk menemukan jawaban dari 5 pertanyaan dalam hidupmu?

Adalah Raihan Raujana atau akrab dipanggil Ray, yang  mendapat kesempatan istimewa itu.  Menginjak usia yang ke 60,seorang 'utusan' tuhan datang dan  membawanya ke alam bawah sadar  di masa-masa silam dalam kehidupan Ray. Membawanya untuk mencari tahu jawaban atas lima pertanyaan  yang selalui ingin diketahui Ray selama hidupnya.

Dimulai dari kehidupan  Ray di masa kecilnya selama 16 tahun di panti asuhan. Di panti asuhan inilah, Ray mendapat banyak peristiwa yang tidak menyenangkan. Penjaga panti menyuruh  anak-anak panti menghabiskan waktu untuk bekerja. Berbeda dengan anak panti yang tumbuh tertekan, Ray justru tumbuh melawan dengan sikap kritisnya. Oleh karena sikapnya inilah, yang membuatnya kerap kali mendapat banyak cambukan rotan dari penjaga panti.  Ray yang tidak tahan pada kehidupannya ini semakin lama semakin memberontak hingga pada klimaksnya ia pun memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan hidup di terminal dengan berjudi.

Kecelakan tragis yang menimpa Ray dikemudian hari  membuatnya terdampar di ibukota. Kehidupan Ray pun berlanjut di rumah singgah yang memberinya kebahagian yang tidak pernah didapatnya di panti. Ia menghabiskan masa-masa belasan tahunnya dengan sikap solidaritas yang tinggi terhadap anak-anak yang berada disana. Namun, sikap solidaritas yang tinggi ini membuat dirinya masuk penjara karena terlibat pertarungan dengan preman-preman jalanan yang menganggu anak-anak di rumah singgahnya. Bang Ape yang bertindak sebagai penjaga rumah singgah memberi  banyak nasihat pada Ray untuk senantiasa tidak gegabah dan tetap sabar. Tapi, bagaimanapun juga, Ray bersikukuh dengan pendiriannya bahwa tindakannya melawan preman itu benar. Karena tidak tahan dengan nasihat yang tidak sesuai dengan kata hatinya, membuat Ray keluar dari rumah singgah itu dan memulai kehidupan barunya menjadi pengamen.

Dalam menjalani hari-harinya menjadi pengamen, Ray bertemu dengan Plee. Bersama Plee--pencuri profesional--,ia pun  melakukan aksi pencurian berlian secara besar-besaran di Jakarta. Rencana pencurian yang semula telah disusun dengan matang ternyata membuahkan hasil yang gagal. Ray tertangkap mata oleh seorang petugas dan akhirnya menyisakan peluru yang tertembak di paha Ray dan Plee pun di eksekusi mati.
Setelah kejadian itu,Ray kembali ke kota asalnya dan mencoba menata ulang hidupnya. Ia akhirnya menjadi pekerja bangunan dan dalam waktu singkat karena kecerdasannya, ia pun diangkat menjadi wakil kepala mandor. Selama masa-masa dua puluhan tahun, Ray mendedikasikan kehidupannya pada pekerjaannya dan membangun hubungan baik dengan anak buahnya hingga akhirnya semakin lama tingkat produktivitas Ray pun kian meninggi.

Berikutnya, Ray pun akhirnya menemukan cinta pertamanya yang kemudian menjadi istrinya. Masa-masa itu penuh kebahagian bagi Ray dan istrinya. Meskipun, kenyataan pahit kehamilan pertama istrinya harus diakhiri dengan keguguran tidak membuat mereka lantas putus asa. Setelah itu, istrinya kembali hamil untuk kedua kalinya,dan keguguran lagi, tapi kali ini harus disusul dengan istrinya yang juga meninggal dunia.
Hingga, di usia Ray yang menginjak kepala empat, ia bahkan telah menjadi seorang pembisnis yang memiliki limpahan harta. Ia pun sempat  membangun gedung 101 lantai untuk almarhumah istrinya. Tidak puas sampai disitu, ia merambah bisnis lain hingga sampailah ia pada kenyataan bahwa selama ini ia mengalami kehampaan dalam hidupnya.

Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini adalah novel kedua setelah Hafalan Shalat Delisa yang sempat kubaca. Awalnya, aku sempat merasa bosan di awal-awal bab novel ini. Ini mungkin disebabkan karena terlalu kompleksnya perjalanan hidup dari  Raihan sebagai karakter utama itu sendiri. Namun, bukan Tere Liye namanya jika tidak bisa membuat pembaca sepertiku tetap nyaman dalam menikmati cerita melalui sajian untaian-untaian kata bermakna didalamnmya.
Disamping itu, berbeda dengan novel sebelumnya, aku mendapati bahwa novel ini mendapat perhatian besar dalam masalah keoriginalitasan cerita hingga ada yang bahkan membanding-bandingkannya dengan The Five People You Meet in Heaven karya besarnya Mitch Albom.Tapi terlepas dari hal itu, aku tetap merasa bahwa karya Tere Liye berbeda. Hal ini mungkin  karena setiap karya yang beliau tulis tetap menggunakan diksi khas Tere Liye yang menakjubkan,kekuatan para karakter dan plot,serta selalu memberikan kata-kata motivasi serta rasa syukur yang ditujukan terhadap hal sekecil apapun di dunia ini.


=================

Judul : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Terbit : @2010
ISBN :
Tebal : 427 hal

=================
Read more »