Tampilkan postingan dengan label The Floods. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label The Floods. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 September 2007

Keluarga Flood: Asal Usul Keluarga Flood

Keluarga Flood: Asal Usul Keluarga Flood
(The Floods: Home and Away)

Colin Thompson
Ferry Halim (Terj.)
Penerbit Atria – Cet. 1, Agustus 2007
235 Hal.

Di dua buku sebelumnya, kita tahu bahwa Nerlin Flood masih keturunan penyihir terkenal, Merlin Flood, dan Mordonna adalah putri seorang raja. Tapi, kita gak tau, gimana caranya Keluarga Flood bisa ‘muncul’ di Amerika, tepatnya di jalan Acacia 11 dan 13. Di buku ketiga inilah, asal usul keluarga Flood diceritakan.

Jadi… Nerlin dan Mordonna berasal dari sebuah negara bernama Transylvania Waters. Mordonna adalah putri yang sangat cantik, anak Raja Quatorze yang mata duitan dan suka ngamuk, dan Ratu Scartchrot yang diam-diam suka sama penasihatnya, Vessel. Raja Quatorze mengurung Mordonna, karena ia tidak mau anaknya jatuh cinta dan menikah dengan sembarang orang. Sementara ini, Mordonna sudah dijodohkan dengan seorang pangeran dengan imbalan yang menggiurkan bagi Raja Quatorze. Tapi, Mordonna sendiri tidak menyukai keadaan ini. Sebenarnya, Mordonna punya saudara perempuan bernama Howler, yang penampilannya sangat bertolak belakang dengan Mordonna. Sampai-sampai katanya, setiap orang yang melihatnya akan terpana… atau lebih tepatnya terkejut!

Suatu hari, karena sedang kesal, Mordonna berjalan-jalan, dan tidak sengat terperosok ke dalam sebuah lubang tempat tinggal Manusia-Manusia Kotor. Ya, negeri Transylvania Waters, terdiri dari dunia atas tempat para penyihiri tinggal dan dunia bawah tempat para Manusia-Manusia Kotor yang menghuni saluran bawah tanah. Asal tahu aja, penyihir Merlin juga berasal dari Manusia-Manusia Kotor, tapi karena sebab yang tidak bisa diceritakan, nasibnya berubah.

Saat terperosok itu, Mordonna jatuh menimpa Nerlin yang sedang membersihkan saluran air yang menjijikan itu. Mereka pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Mordonna tidak mau kembali lagi ke istananya dan Nerlin langsung melamar Mordonna dengan memberikan sebuah cincin indah yang dijalin dari benang emas bertahtakan batu berlian. Hmmm… Raja Quatorze gak tau kalau di bawah tanah tersimpan harta yang tak ternilai.

Raja Quatorze kalang kabut karena putri kesayangannya menghilang dan semakin berang ketika tahu Mordonna memilih seorang Manusia Kotor sebagai suaminya. Ratu Scartchrot justru mendukung pilihan anaknya. Dan, diam-diam ia pun merancang usaha pelarian bersama Vessel.

Mereka berempat melarikan diri dari Transylvania Waters. Raja Quatorze juga tidak tinggal diam, ia mengirim mata-mata paling top (tapi bloon banget) di Transylvania Waters untuk membuntuti mereka. Tapi, Nerlin dan rombongan lebih pintar karena dibantu oleh Sheman, seorang penyihir perempuan yang sakti, meskipun mereka diliputi ketakutan karena adanya Pembisik Maut, utusan Raja Quatorze yang sangat berbahaya.

Dalam perjalanan, Mordonna ‘berkali-kali’ melahirkan anak. Karena ia penyihir, tentunya proses kehamilan dan kelahiran tidak seperti manusia biasa. ‘Hasilnya’ pun ajaib. Di sinilah, kita akan tahu kenapa Valla suka dengan darah, kenapa Satanella berwujud seperti anjing, kenapa Merlinmarry berbulu, lalu Winchflat yang jenius juga si kembar Morbid dan Silent.

Perjalanan mereka sangat panjang, sampai akhirnya mereka menemukan sebuah tempat yang pas untuk menampung keluarga Flood yang diramalkan akan punya 7 anak itu, di Jalan Acacia 13.

Buku ketiga ini lebih kocak dan gak terlalu banyak yang berdarah-darah. Yang lucu adalah George si Keledai sama trio mata-mata yang bodoh itu. Cerita perjalanan panjang yang rasanya mustahil dibumbui detail-detail lucu. Lebih asyik dan seru. Dan lebih pas buat anak-anak karena gak terlalu sadis seperti buku-buku sebelumnya.
Read more »

Senin, 30 Juli 2007

The Floods: Playschool (Keluarga Flood: Sekolah Sihir)

The Floods: Playschool (Keluarga Flood: Sekolah Sihir)
Colin Thompson
Shinta Harini (Terj.)
Penerbit Atria, Cet. 1 – Juli 2007
226 Hal.

Seperti yang sudah diceritakan di buku pertama, anak-anak Keluarga Flood bersekolah di sekolah sihir yang letaknya nun jauh di sana, melewati samudera, pegunungan dan terjangan badai dengan kendaraan naga sangat cepat, jadi meskipun ada toilet di dalamnya, berpikirlah dua kali sebelum menggunakannya. Sekolah sihir itu bernama Quicklime College, letaknya di Pegunungan Patagonia

Quicklime College didirikan oleh kakek buyut Nerlin Flood, yang letaknya gak akan bisa ditemukan di peta mana pun. Di tempat itulah, pertama kalinya, Merlin Floos Kelimat Belas datang bumi, untuk menciptakan beberapa legenda bagi manusia. Ketika pertama kali melihat tempat itu, yang ada di pikiran Merlin Flood saat itu, salah satunya adalah “ Lembah ini cantik juga.” (Hal. 9).

Maka dibangunlah Quicklime College yang memakan waktu sangat lama, karena Merlin Flood sempat membantu Raja Arthur dalam berbagai petualangan. Quicklime College resmi berdiri 750 tahun yang lalu.

Untuk memperingati hari jadi ke 750 tahun itu, maka Hari Olahraga tahun ini menjadi begitu istimewa. Acara tahunan yang penuh dengan olahraga aneh bin ajaib yang tidak akan bisa ditemui di mana pun kecuali di dunia sihir a la Quicklime College.

Acara itu disambut dengan meriah oleh semua murid, tidak terkecuali anak-anak Keluarga Flood. Di Quicklime College, anak-anak keluarga Flood termasuk anak yang berprestasi dan popular. Hampir di setiap mata pelajaran, mereka mendapat nilai tinggi dan bintang emas.

Tapi, ternyata, ada satu orang murid yang gak menyukai anak-anak keluarga Flood, namannya Orkward Warlock. Ia membenci semua orang, sama seperti semua orang juga gak menyukai dirinya. Bahkan keluarganya sendiri pun enggan mengakui Orkward sebagai anak. Gak ada yang mau berteman dengannya, kecuali si Katak – yang dulunya anak laki-laki bernama Charles.

Dengan bantuan si Katak, Orkward merancang strategi untuk menghancurkan keluarga Flood sekaligus, di hari yang sangat penting yaitu, Hari Olahraga.

Satu lagi yang jadi misteri, adalah keberadaan Narled, ‘seseorang’ atau makhluk yang bentuknya mirip koper. Si Narled ini gemar ‘membersihkan’ barang-barang yang berceceran. Konon kabarnya, Narled mempunyai gua tempat menyimpan harta karunnya. Dan, ternyata Orkward yang tamak ini juga mengincar harta karun Narled.

Seperti buku pertama, buku ini juga dihiasi berbagai gambar tokoh-tokoh yang aneh bin ajaib. Juga diceritain berbagai mata pelajaran yang aneh dan kadang terkesan sadis. Sama seperti buku sebelumnya juga, ending si tokoh antagonis harus berakhir dengan tragis dan sadis juga. Hiii… tapi, tetap aja, kocak dan lucu.

Browsing websitenya Colin Thompson, ternyata dia juga bikin picture book Keluarga Flood. Wah… pastinya makin banyak, gambar otak, darah, dan berbagai isi perut, plus gambar lain yang aneh-aneh…
Read more »

Selasa, 03 Juli 2007

Keluarga Flood: Tetangga Menyebalkan

Keluarga Flood: Tetangga Menyebalkan (The Floods)
Collin Thompson
Shinta Harini (Terj.)
Little Serambi – Cet. 1, Juni 2007
183 Hal.

Jika dilihat paling tidak dari jarak 100 meter, Keluarga Flood adalah keluarga yang (tampak) normal, sama seperti keluarga lainnya. Tapi…. Jika dilihat lebih dekat – kurang dari 100 meter, barulah kita akan tahu bahwa mereka sangat berbeda.

Maklum saja, Keluarga Flood adalah keluarga penyihir. Anggota keluarga mereka bisa dibilang aneh-aneh. Keluarga itu terdiri, seorang ayah yang bernama Nerlin. Nerlin ini sebenarnya cicit dari penyihir Merlin yang terkenal itu. Seharusnya, dia juga bisa dinamakan Merlin, tapi, karena pas prosesi pelantikan sebagai penyihir, pendetanya lagi terserang flu, terplesetlah jadi Nerlin. Sedangkan istrinya bernama Mordonna yang bisa membuat orang jatuh cinta hanya dengan memandang matanya. Di balik sosoknya yang menyeramkan, Mordonna tetap saja seorang ibu dan istri yang penuh perhatian pada keluarganya.

Anak-anak mereka tentu saja gak kalah ajaib dan ‘mengerikan’. Yang tertua adalah Valla, satu-satunya anak keluarga Flood yang sudah bekerja sebagai manajer bank darah. Kesukaannya tentu saja yang berbau darah dan tidak menyukai yang tidak ada hubungannya dengan darah. Anak kedua, Satanella. Kita mungkin akan mengira ia adalah seekor anjing. Dulunya ia adalah seorang anak perempuan, tapi karena satu insiden yang melibatkan udang dan tongkat sihir, wujudnya berubah. Yang ketiga, Merlinmarry, sosok berbulu, tidak ada yang tahu apakah ia perempuan atau laki-laki, bahkan Merlinmarry sendiri juga tidak tahu. Kelebihannya, tubuh berbulu Merlinarry dialiri supply listrik yang besar – lagi-lagi karena dalam proses ‘penyihiran’ ada kilat menyambar. Lalu, ada Winchflat yang jenius, si pencipta alat-alat dalam keluarga ini. Lalu, si kembar Morbid dan Silent yang bagai cermin, mereka bisa bicara melalui telepati. Yang terkecil adalah Betty. Dilihat dari sosoknya, Betty terlihat sangat normal. Waktu ‘merencanakan’ kehadiran Betty, Mordonna ingin seorang anak perempuan cantik yang bisa menemaninya merajut, berkebun atau melukis. Betty memang jadi anak yang cantik berambut pirang. Tapi, tetap saja, Betty anak penyihir yang punya kemampuan berbeda dari anak normal lainnya.

Anak-anak Keluarga Flood bersekolah di sekolah penyihir yang untuk menuju ke sana mereka harus melewati pegunungan, badai salju dan samudra, tentu saja gak pakai bis sekolah biasa. Sedangkan Betty, sekolah di sekolah biasa bersama anak-anak normal lainnya.

Hidup keluarga Flood menurut mereka sudah cukup bahagia dan menyenangkan. Tapi… itu kalau tidak ada gangguan dari tetangga mereka yang super berisik, yaitu Keluarga Dent. Keluarga ini benar-benar kacau – ayah yang pemalas, pemabuk dan pengangguran. Pekerjaaannya adalah memastikan dirinya tidak punya pekerjaan. Lalu, ibunya, wanita gendut yang kecanduan nonton reality show di televisi yang membuat dirinya lebih baik dari orang-orang bodoh di reality show itu. Lalu, anak mereka, Tracylene, anak perempuan gendut yang selalu berdandan menor dan hobi gonta-ganti pacar dan Dickie, anak laki-laki yang gendut dan nakal. Dickie ini satu sekolah dengan Betty.

Kelakuan keluarga Dent ternyata sangat mengganggu Keluarga Flood. Di pagi hari, mulailah suara-suara berisik dari rumah sebelah, mulai dari suara televisi, suara teriakan-teriakan dan lain-lain. Suara-suara itu mengganggu ketenangan dan konsentrasi Keluarga Flood.

Maka itu, Keluarga Flood mulai mencari cara agar keluarga Dent tidak mengganggu kehidupan mereka lagi.

Bener kata Kobo, untuk membayangkan keluarga Flood, kita mungkin bisa mengingat sosok Addams Family. Tapi… waduh, ‘pembalasan’ keluarga Flood ‘mengerikan’ juga ya… sadis… tapi, ada unsur lucunya juga sih. Di lingkungan keluarga penyihir, tentu saja mereka adalah keluarga normal… tapi, coba kalau mereka ada di depan mata… pastinya, males banget berdekatan dengan mereka. Bisa-bisa, kalau lagi makan siang bareng, ada keong yang berloncatan dari roti tangkup mereka.
Read more »