Tampilkan postingan dengan label Atria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Atria. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 November 2011

Alvin Ho #2: Alergi Terhadap Berkemah,Hiking,dan Aneka Bencana Alam

Kalau kamu sudah membaca novel sebelumnya, Alvin Ho :Alergi Pada Anak Perempuan, Sekolah, dan Hal-Hal Seram Lainnya  pasti kamu sudah bisa mengetahui sedikit banyak tentang Alvin Ho. Tapi, mungkin kamu sudah lupa. Karena itulah sekuel kedua ini hadir untuk mengingatkanmu kembali pada si bocah kecil yang penakut ini.

Namanya Alvin Ho

Punya kakak laki-laki yang bisa diandalkan (Calvin) dan adik perempuan yang menyebalkan (Anibelly)

Tinggal di Massachussetts yang sulit dieja

Cita-cita sejati menjadi Firecracker Man

Takut pada banyak hal  meliputi:
 * Kata-kata panjang (Hippopotomonstrosesquipedaliophobia)
 * Tanda baca
 * Anak perempuan
 * Kegelapan (Nyctophobia)
 * takut ketinggian
 * Sekolah
 * Hal-hal seram
 * dll (yang bila disebutkan satu persatu pasti akan membuat daftar yang sangaaaat panjaaaang)

Musim gugur kali ini, Alvin Ho ternyata mendapat tantangan besar dari sang ayah yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. BERKEMAH. Oh tidak--tidak--jangan berkemah. Ia belum pernah berkemah, namun hanya membayangkan berada di alam terbuka dengan bencana yang bisa datang setiap saat membuat ketakutannya bertambah. Ia mencoba membujuk ayahnya untuk membatalkan niat bekemah selama dua hari itu, tapi sayangnya sia-sia saja. Dengan tambahan Anibelly yang ikut  menemaninya dalam acara kemah ini  sayangnya  tidak sedikit pun membuat ketakutan Alvin berkurang.

Beberapa hari menjelang berkemah, Alvin Ho tidak dapat tidur nyenyak. Ia masih dibayang-bayangi ketakutan pada tornado,badai,tanah longsor dan hal-hal buruk lainnya yang bisa terjadi selama ia berkemah nanti. Ia pun tak kuasa menulis surat wasiat untuk berjaga-jaga untuk kemungkinan terburuk itu. hahaha



Disamping itu, Alvin pun juga menceritakan perihal ketakutannya itu pada Calvin, kakaknya. Calvin yang punya segudang ide pun akhirnya mengajaknya untuk membeli barang-barang ajaib yang akan berguna untuk Alvin dengan kartu kredit sang ayah. Pesanan mereka pun akhirnya tiba keesokan harinya: generator portabel, GPS, masker pernapasan N95, tablet pemurni air, makanan ringan penambah energi,dan terakhir, kacamata night-vision untuk melihat dalam kegelapan

Hari berkemah pun tiba. Ayah, Anibelly, dan Alvin Ho pun akhirnya pergi ke pegunungan. Dengan barang-barang ajaib yang dipesan Calvin serta beberapa trik-trik rahasia bertahan hidup dari Paman Dennis (S-U-R-V-I-V-A-L),  Alvin Ho merasa cukup siap untuk berkemah dibanding sebelumnya. Disana ia juga bertemu dengan Beaufeuillet yang akhirnya menjadi teman berkemah Alvin  dan bersamanya pula Alvin memiliki kesempatan untuk memasang jebakan-jebakan penangkap  musuh serta melakukan petualangan fantastis di alam liar.

Harus diakui aku sangat tertarik dan menunggu dengan setia pada kisah-kisah Alvin Ho selanjutnya hanya karena keunikan tokoh utama novel ini. Karakter  penakut yang menjadi ciri khas Alvin  dan bagaimana pola pikirnya terhadap segala hal kerapkali membuatku gemas dalam hati sambil berkata “Ayolah, kenapa sih harus takut?”, tapi dilain hal karena karakter ini pula yang membuat kisah Alvin terbilang unik dan lebih hidup.

Kisah Alvin Ho pun juga tergolong ringan dan sederhana. Sangat cocok untuk segala umur yang menyukai genre drama anak-anak atau hanya sekedar bacaan selingan (seperti yang aku lakukan). :D

Wohooo..tidak sabar menunggu sekuel ketiga, Alvin Ho : Alergi  Terhadap Pesta Ulang tahun, Proyek Ilmiah, dan Aneka Bencana Buatan Manusia.

=================

Judul : Alvin Ho: Alergi Terhadap Berkemah, Hiking Dan Aneka Bencana Alam
Penulis :Lenore Look
Penerjemah:Ferry Halim
Penerbit: Atria
Terbit : @2011
ISBN : 978-979-024-470-2
Tebal : 202 hal

=================

Baca juga:
1. Alvin Ho: Alergi Pada Anak Perempuan, Sekolah, dan Hal-Hal Seram Lainnya
2. Alvin Ho #2: Alergi Terhadap Berkemah, Hiking,dan Aneka Bencana Alam
Read more »

Kamis, 09 Juni 2011

Semburat Senyum Sore

"Kalau kita enggak bisa dapat apa yang kita suka,lebih baik kita suka apa yang kita dapat"

Semua bermula dari kehidupan Langit Astreila Kawiswaran atau akrab disapa Langit yang menjadi tokoh utama novel ini. Langit adalah  tipe gadis energik 20 tahunan yang sangat supel meski terkesan cuek. Dalam kesehariannya, ia  disibukan dengan kuliah serta pekerjaannya yang padat sebagai penyiar radio kenamaan di kota Bandung.

Hari-hari dilalui Langit tanpa kesan ketika akhirnya ia bertemu dengan Nenek Romlah. Nenek yang berprofesi sebagai pedagang di pinggir jalan itu, telah menyita perhatiannya sejak awal pertama kali bertemu. Nenek itu tampak teramat renta dan Langit bersimpati karenanya. Oleh karena itulah, Langit  sengaja datang setiap kali ada kesempatan ke pinggir jalan tempat Nenek Romlah biasa bekerja untuk sekedar membagi pengalaman bersama. Dari sanalah persahabatan kecil tercipta. Nenek Romlah yang merasa senang dengan perhatian Langit, tidak merasa sungkan untuk mengajak gadis itu ke rumahnya dan  memperkenalkan gadis itu dengan Waris,cucu laki-lakinya. Semenjak itulah,persahabatan Langit dan nenek Romlah pun semakin terjalin erat.

Disamping keberuntungan Langit dapat bertemu dengan Nenek Romlah yang menginspirasinya, Langit  juga mendapat kesempatan untuk menjadi penulis skenario pada proyek film indie yang digagas studio siaran tempat ia bekerja.Tidak disangka pula,Langit bisa bekerjasama dengan Thyo,salah satu rekan kerja dalam proyek film indie itu. Langit yang semula menaruh perasaan suka terhadap Thyo terpaksa harus memendam perasaannya ketika ia mengetahui bahwa Thyo menyukai gadis lain. Menghindari kenyataan pahit itu, Langit pun berpaling pada Arda,vokalis band indie yang secara intens mengejar dirinya.

Api cemburu pun mulai merasuk dalam diri Thyo. Ia tidak begitu senang dengan kedekatan Langit dan Arda tanpa tahu alasannya dibaliknya. Thyo yang semula mampu menutupi rasa cemburunya, akhirnya mulai gerah  ketika tahu perasaannya kian jelas sejak ajakan Langit ke rumah Nenek Romlah untuk belajar arti kebahagian hidup yang sesungguhnya. Selama kebersamaan itulah,Thyo merasa bahwa Langit tidak hanya memberi kenyamanan dalam pertemanan tapi juga perhatian lebih kepadanya dibandingkan Mikha,gadis yang selama ini ia sukai. .

Berbagai persoalan pun timbul berkelanjutan sesudahnya. Dimulai dari kehidupan sulit Nenek Romlah hingga beliau jatuh sakit,kekerasan terhadap Waris dilingkungannya, sampai kerumitan masalah keluarga Langit yang datang silih berganti. Namun disisi lain, persoalan itu jugalah yang semakin mendewasakan sekaligus mengakrabkan hubungan Langit dan Thyo. Sekaligus memperjelas perasaan keduanya.

Bisa dibilang,secara keseluruhan aku sangat menyukai alur cerita novel ini. Penulis menurutku berhasil mengolah cerita yang memang tampak sederhana namun sangat berwarna. Tapi,yang membuatku kagum lebih kepada diksi pengarang yang ringan dan cenderung mengalir apa adanya. Selipan-selipan humor khas Langit pun memang berada pada porsi yang pas tanpa perlu penambahan yang berlebihan.

Hal terakhir yang juga paling  menarik dari novel ini juga terletak pada karakter Langit yang menurutku sangat merefleksikan karakter penulis aslinya. Vinca Callista sendiri adalah seorang penyiar di radio 99ers Bandung,mahasiswi FIKOM UNPAD dimana dalam novel ini tertulis kalau Langit kuliah di FIKOM UNPAG,diplesetin dikit. Tambahan lain juga ilustrasi yang mirip gambaran wajah penulis, kisah nenek Romlah yang ternyata beneran terjadi yaitu pada postingan di blog  penulis berjudul Sahabat Rentaku yang bisa dilihat disini.Ya,mungkin ini adalah novel sekaligus diary juga bagi penulisnya.hmm who knows??

Selain itu,kalau untuk hal yang kurang disenangi di novel ini sih lebih pada penggunaan bahasa gaul elo-gue yang terkadang kurang nyaman dibaca. Memang ini lebih pada opini pembaca yang sifatnya relatif, tapi yah karena ini opini dari pembaca sepertiku maka bisa dibilang aku kurang sreg dengan hal-hal seperti ini.hehehehe

Tapi,overall bagus kok. Layak dikoleksi. Dan thanks berat buat Penerbit Atria yang mengirimkan novel istimewa ini padaku. Top deh!!



=================

Judul :Semburat Senyum Sore
Penulis : Vinca Callista
Penerbit: Atria
Terbit : @2011
ISBN :978-979-024-484-9
Tebal : 245 hal

=================
Read more »

Sabtu, 05 Maret 2011

Ghostgirl #3: Lovesick

Tanpa terasa tahun demi tahun berlalu. Tugas Charlotte Usher sebagai penyedia layanan remaja bermasalah di kantor teleponpun berakhir dengan singkat. Charlotte yang semula beranggapan akan dapat beristirahat dengan tenang setelah itu, ternyata mendapat tugas lagi dari Markov, pemimpin kantor, sebagai instruksi lanjutan perjalanan dunia dan akhiratnya. Sebuah tugas yang sangat sulit ia percayai. Tugas yang membawanya kembali ke lokasi kematian tragisnya : Hawthorne High.

Setiap arwah mendapat tugas sebagai pembimbing emosional dan membantu  mengatasi masalah yang dialami pendamping mereka. Dan sungguh di luar dugaan, Charlotte mendapat Damen sebagai pendampingnya. Sedangkan Eric, arwah penyanyi rocker,yang saat itu berstatus sebagai pacar baru Charlotte, mendapatkan pendamping Scarlet. Namun, Eric yang saat itu  mengetahui fakta bahwa Charlotte  meninggal karena mengejar Damen dan sekarang  malah menjadi arwah pendampingnya membuat Eric tidak sanggup mengelak pada rasa cemburu yang tiba-tiba menyergapnya.

Sementara itu, di dunia manusia,Scarlet sibuk dengan rasa galau yang melandanya belakangan ini. Scarlet yang menginjak tahun terakhir di Hawthorne High telah mengubah dirinya secara perlahan-lahan menjadi cewek yang feminim dan lebih rapi atas dorongan Damen. Tapi, sayangnya, ia merasa tidak nyaman dan penuh kepalsuan. Lebih dari itu,kedatangan Damen yang tiba-tiba dan mendaftarkan lirik lagunya ke sebuah stasiun radio setempat membuat Scarlet kesal dan semakin memperkeruh perasaan galaunya.

Saat situasi itulah,Eric pun datang dalam kehidupan Scarlet. Ia merasa nyaman pada cowok bergaya rocker yang memiliki selera musik yang sama denganya itu. Keakraban intens keduanya menyebabkan Charlotte dibakar api cemburu. Charlotte yang semula--tanpa ia sadari--memandang Eric sebagai pengganti Damen, mulai detik itu telah memandang sosok Eric tanpa bayang-bayang Damen didalamnya. Kecemburuan yang awalnya merasuki perasaan Charlotte itu, tidak membuatnya lantas bertindak gegabah. Ia bertekad untuk segera meluruskan situasi asing ini. Bagaimanapun caranya.

Sejalan dengan situasi asing yang dihadapi Charlotte-Eric dan Scarlet-Damen, Petula Kensingston merasa asing terhadap kelakuannya belakangan ini. Ia merasa kepedulian sosialnya meningkat tajam semenjak kepulangannya dari alam kematian yang mempertemukannya dengan Virginia,anak perempuan yang memberinya inspirasi. Ia menyumbangkan sebagian baju-baju mahalnya untuk orang-orang jalanan di pusat kota dan turut serta mendandani mereka. Hal itu membuat The Wendys, dua anak buah Petula tidak percaya dan mencoba menyingkirkan Petula yang dianggap telah menodai citra kepopuleran mereka. Darcy,si anak baru yang misterius,  berniat menjatuhkan Petula dengan mencoba mengadu domba The Wendys dan Petula serta menyebarkan berita amal  Petula yang dianggap oleh mereka sangat 'aneh' dan menggelikan.
Tidak butuh waktu lama sejak Petula tertangkap basah melakukan aksi sosialnya, ia pun segera disidang oleh teman-teman yang mengkhianatinya. Tahta Petula sebagai cewek populer pun lengser  dan serta merta langsung digantikan oleh  Darcy.

Lalu bagaimana rencana Charlotte selanjutnya begitu mengetahui bahwa sosok misterius Darcy lah yang menjadi akar penyelesaian masalah mereka?dan apakah rencana Charlotte beserta Pam dan Prue untuk 'membunuh' Darcy  agar situasi kembali normal akan berhasil sesuai perkiraan mereka?

Secara garis besar,aku hanya bisa mengomentari pertama pada sampulnya. Ya ampun, aku berikan dua jempol untuk ilustrasi indah dari Melati Puspa Indah. Karena ilustrasi inilah, Ghostgirl ini tampak eye-catching dan menurutku juga lebih indah dibanding dengan sampul versi aslinya hehehee.Komentar keduanya pada typo. Aku menemukan typo-typo menganggu yang berseliweran dimana-mana (mungkin dalam proses penerjemahan). Tidak banyak tapi juga tidak bisa dibilang sedikit.

Selain itu, aku bisa mengatakan kalau novel ketiga Ghostgirl ini lebih greget dibanding dua novel sebelumnya. Buktinya, aku bahkan selesai membaca novel ini dalam rentang waktu yang cepat karena cerita yang ditawarkan sangat seru dan menarik. Charlotte yang telah memikatku dengan sifatnya yang tulus itu, akhirnya   menemukan kisah cintanya sendiri bersama Eric yang notabenenya seorang rocker yang sebenarnya tidak pernah terbayang bakal menjadi pacar  Charlotte. Bagaimanapun juga tipe Charlotte sangat bertolak belakang dari apa yang ada dalam diri Eric, kan? Tapi, ya sudahlah. Pengharapanku pada kisah cinta Charlotte pun akhirnya tuntas juga. phuffff....

=================

Judul :Ghostgirl: Lovesick
Penulis :Tonya Hurley
Penerjemah:Berliani M Nugrahani
Penerbit :Atria
Terbit : @2011
ISBN :978-979-024-455-9
Tebal :371 hal

=================
Baca juga:
1. Ghostgirl: Rest in Popularity
2. Ghostgirl #2: Homecoming
3. Ghostgirl #3: Lovesick

Read more »