Minggu, 20 Mei 2012

The Chronicle of Enigma: The Two Rings



Caraveena bukan gadis biasa. Ia adalah seorang peramal yang terlahir di dunia para penyihir. Tapi tidak seperti kebanyakan peramal yang lebih memusatkan perhatian pada ramalan-ramalan nasib biasa, Caraveena justru lebih suka melakukan penelitian di laboratoriumnya. Meneliti tentang sesuatu yang tak pernah terlintas untuk diteliti oleh siapapun: dunia kematian. Karena rasa keingintahuannya tentang dunia itu dan bagaimana ia mencoba meyakinkan banyak pihak bahwa dunia itu ada, ia kerap dipergunjingkan serta di pandang aneh oleh orang-orang sekitar termasuk keluarganya sendiri yang tergolong penyihir sejati yang tak percaya dengan takhyul seperti itu.


Bagaimanapun juga Caraveena tetap bersikukuh mempercayai keyakinannya. Ia mencoba mencari cara agar ia mampu berinteraksi dunia kematian melalui percoban demi percobaan yang dilakukannya. Hingga pada suatu ketika, hasrat untuk mengetahuinya kian tak terbendung ketika sahabatnya meninggal dunia bersama kekasihnya dengan cara bunuh diri. Karena ingin bertemu dengan sahabatnya itu , Caraveena meminta Profesor Klain yang memiliki ketertarikan yang sama denganya dalam hal kematian untuk membantunya agar ia bisa berinteraksi dengan dunia kematian. Meski awalnya Profesor Klain tidak setuju dengan keputusan Caraveena yang dianggap terlalu gegabah dan beresiko, namun akhirnya ia menyetujui hal ini setelah adanya ancaman dari Caraveena dan pemikiran bahwa hal ini bisa menghilangkan pandangan aneh orang-orang pada mereka berdua bilamana percobaan ini berhasil.


Selama percobaan ini berlangsung Caraveena hanya diberi tenggat waktu kurang lebih 12 jam di dunia kematian. Ia harus segera dipulangkan begitu waktu telah mencapai batasnya. Caraveena setuju dan mencoba memulai semuanya dengan meneguk ramuan yang mengakibatkannya melayang tinggi secara transparan ke suatu tempat bernama Nimbus.


Negeri Nimbus itu sendiri merupakan suatu negeri di atas awan yang menjadi tempat persinggahan arwah-arwah yang akan dikirim ke Hades, tempat yang menjadi tujuan akhir bagi para arwah. Kaum Bats yang menjadi penduduk Nimbus akhirnya menemukan Caraveena di tempat itu dan segera membawanya ke Hades seperti arwah lainnya. Tapi sebelum semua itu terjadi Caraveena lebih dulu menolak dan bersikeras tidak kemana-kemana sampai batas waktunya habis. Kaum Bats yang tergolong kaum yang serba berwarna putih dan terkenal dengan  makhluk 'tanpa emosi', lalu meminta Marlon pemimpin Nimbus untuk turun tangan membujuk gadis itu meski akhirnya Marlon malah jatuh hati pada Caraveena dan meminta gadis itu menetap di Nimbus sampai batas waktu yang diinginkan.


Caraveena pun merasa senang dan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih pada perlakuan baik Marlon yang mengizinkannya tinggal. Begitupun Marlon yang sepertinya ingin semakin dekat dengan Caraveena. Mereka berdua berbagi banyak hal hingga pada suatu ketika Caraveena tersentak oleh pernyataan sekaligus sebagai jawaban dari Marlon yang menjelaskan kehidupan setelah kematian yang dialami sahabatnya selama ini. Caraveena tak bisa menahan rasa sedihnya. Bersamaan dengan itu waktu Caraveena disana pun kian habis hingga perlahan-lahan tubuhnya menghilang. Mengetahui kebenaran kembalinya Caraveena itu membuat Marlon panik dan berniat untuk bertemu Caraveena kembali dengan cara apapun, termasuk memberikan cincin kembar yang menjadi barang berharga Negeri Nimbus.


Setelah itu Caraveena pun akhirnya kembali ke negeri asalnya, Merlin. Namun kembalinya Caraveena tersebut ternyata diketahui oleh Pemerintah Hades. Mereka menjadi murka karena merasa Caraveena telah melanggar aturan dunia kematian dan itu semua terlaksana berkat bantuan Marlon. Apalagi kedekatan keduanya yang dibenci dan dianggap terlarang  oleh Hades membuat kehidupan Caraveena maupun Marlon  tak akan  pernah lagi sama seperti sebelumnya.


The Two Rings menurutku merupakan karya sastra yang sangat menarik dan unik. Di lihat dari konsep ceritanya yang mengambil tema dunia kematian sebagai pondasi dan meramunya dengan baik menjadi kisah romance antar dimensi. Sosok Caraveena dan Marlon juga turut hadir menambah warna dalam jalan cerita novel ini melalui karakter uniknya masing-masing. Ada Caraveena yang merupakan sosok perempuan yang kuat sekaligus polos disaat yang bersamaan hingga sulit bagi siapapun untuk tidak jatuh hati pada sosok yang satu ini. Begitu juga halnya dengan Marlon. Sosok yang satu ini bisa dibilang menjadi tokoh favoritku  karena keunikan yang ada pada dirinya. Digambarkan bahwa dia sosok yang serba putih dari kepala sampai kaki serta memiliki pupil mata seperti kucing.  Kebayang gak ngerinya?.Tapi kalau dilihat-lihat lagi, justru itulah menjadi daya tarik. Ditambah lagi perjalanan hidupnya yang terasa tak membahagiakan hingga ia terpaksa mengambil sikap dengan penuh perhitungan itu membuat tokoh Marlon menarik banyak simpati.


Sejujurnya,aku ingin sekali memberi bintang lima untuk novel fantasi lokal karya Vinna Kurniawati ini. Karena bagaimanapun juga aku suka dengan konsep cerita, diksinya yang mendalam, dan alurnya maju mundurnya itu.  Tapi karena ada beberapa kesalahan cetak di beberapa kata  dan akhir cerita yang kurang memuaskanku secara pribadi (kenapa harus berakhir seperti itu???) maka bintang empat sepertinya lebih layak diberikan. hohoho
=================

Judul : The Chronicle of Enigma : The Two Rings
Penulis : Vinna Kurniawati
Penerbit: Medium
Terbit : @2011
ISBN :  978-602-8144-14-8
Tebal : 244 hal
Rating: 4/5

=================

0 komentar:

Posting Komentar