Senin, 24 Januari 2011

Aegea

Kata "Aegea" sendiri selama ini dikenal sebagai nama dari sebuah laut  yang terletak di semenanjung Anatolia dan Balkan selatan di dekat daratan Yunani. Laut ini terkenal dengan lagendanya tentang  putri duyung yang merupakan perwujudan dari sosok Thessalonike, adik Alexander Agung. Namun,bukan lagenda Yunani itu yang diceritakan dalam buku ini melainkan kemiripan latar laut yang menjadi sumber kehidupan si tokoh sentral  yang juga memiliki nama yang sama, Aegea.

Kisah dimulai dari kedatangan Patric,ayah Aegea,bersama survivor dari kaum Jonvis setelah kembalinya dari Tanakoora,tanah impian semua kaum. Pada masa itu, manusia terus mencari pulau-pulau yang layak untuk ditinggali akibat bencana alam yang telah banyak merusak pulau-pulau yang ada di bumi. Oleh karena itu, kedatangan Patric beserta survivor lainnya saat itu merupakan suatu langkah awal yang menggembirakan bagi kaum Jonvis karena dengan begitu mereka bisa membangun peradaban maju di tanah yang  lebih subur yaitu Tanakoora. Kaum Jonvispun langsung bertindak dengan memutuskan untuk melakukan eksodus ke tanah impian itu secepat mungkin. Namun,sayangnya usaha itu berakhir menyedihkan karena tsunami merenggut nyawa kaum Jonvis,tidak terkecuali orang tua Aegea.

Dalam peristiwa alam yang mengerikan itu,Aegea berhasil di tolong oleh seorang kakek tua yang misterius bernama Jolyu Eunhwa. Bersama kakek inilah, Aegea dibawa ke sebuah labirin karang biru dan disana ia dididik untuk memahami takdirnya sebagai  sosok penting dalam terciptanya kestabilan di bumi. Dari proses didikan itu, Aegea lahir kembali dalam sosok yang baru. Sosok yang memiliki kekuatan yang jauh melebihi akal manusia. Meskipun begitu,kekuatan itu hanya bertujuan untuk melancarkan misinya  : mencari Sonamu di Tanakoora. Anak kecil yang akan menjadi kunci kestabilan bumi.

Di tengah perjalanan panjang dan berbahaya itulah, Aegea bertemu dengan Jared. Kedekatan ditengah misi ke Tanakoora membuat mereka semakin  akrab hingga terciptalah rasa suka di antara keduanya. Namun,perasaan mereka berdua harus  diuji oleh takdir manakala mereka harus  menerima kenyataan pahit terpisah dalam rentang waktu yang sangat lama akibat misi berbahaya  yang dibawa oleh Aegea.  Lalu bagaimana akhirnya? apakah Aegea berhasil menyelesaikan misinya?dan apakah ia sanggup menerima kenyataan bahwa ia harus lenyap kembali dari muka bumi disaat ia menemukan seseorang ia cintai?

Konsep cerita Aegea memang tergolong lumayan bagus. Tapi, amat sangat disayangkan begitu banyak kejanggalan-kejanggalan kata yang mengakibatkan keambiguan. Selain itu,aku tidak tahu apakah ini kesalahan dari penulis atau editor atau yang lainnya, tapi hal ini betul-betul membuat pembaca sangat tidak nyaman. Sebagai contoh satu dari banyak kalimat yang membuat tidak nyaman itu:
" Pito...,jangan berkata begitu. Selamanya...,aku hanya hidup untukmu dan Jared. Walaupun aku tidak akan pernah bisa memiliki hatimu..,walaupun Jared bukanlah darah dagingku...,tapi kalian berdua..,adalah kecintaanku..."
125
(Aegea;hal 247)
Secara kasat mata,kesalahan pertama pasti pada "titik-titik" yang begitu banyak dan ini terasa sangat janggal bagi tata bahasa sastra yang formal. Kesalahan berikutnya ada pada "kecintaanku" yang sebenarnya bisa diganti dengan kata lain yang lebih pas seperti " tapi kalian berdua adalah orang-orang yang kucintai." dan terakhir pada angka 125 yang menyempil. Aku tidak tahu apakah ini kesalahan cetak atau apa,tapi semoga cetakan berikutnya tidak terjadi lagi.

Tetapi secara keseluruhan,lumayan bagus loh. Aku memang sangat mendukung munculnya kisah-kisah fantasy dari tangan-tangan penulis Indonesia dan Suzee selaku penulis menurutku berhasil memulainya dengan awal yang baik dari segi cerita. Semoga penulis ini dan  juga penulis  Indonesia lainnya mulai membangun citra fantasy Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.

================= 

Judul :Aegea
Penulis :Suzee
Penerbit :Pustaka Solomon
Terbit : @ 2010
ISBN :
Tebal : 284 hal
=================


0 komentar:

Posting Komentar