Rabu, 02 Februari 2011

Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

 
Bagaimana seandainya kamu diberi kesempatan untuk menemukan jawaban dari 5 pertanyaan dalam hidupmu?

Adalah Raihan Raujana atau akrab dipanggil Ray, yang  mendapat kesempatan istimewa itu.  Menginjak usia yang ke 60,seorang 'utusan' tuhan datang dan  membawanya ke alam bawah sadar  di masa-masa silam dalam kehidupan Ray. Membawanya untuk mencari tahu jawaban atas lima pertanyaan  yang selalui ingin diketahui Ray selama hidupnya.

Dimulai dari kehidupan  Ray di masa kecilnya selama 16 tahun di panti asuhan. Di panti asuhan inilah, Ray mendapat banyak peristiwa yang tidak menyenangkan. Penjaga panti menyuruh  anak-anak panti menghabiskan waktu untuk bekerja. Berbeda dengan anak panti yang tumbuh tertekan, Ray justru tumbuh melawan dengan sikap kritisnya. Oleh karena sikapnya inilah, yang membuatnya kerap kali mendapat banyak cambukan rotan dari penjaga panti.  Ray yang tidak tahan pada kehidupannya ini semakin lama semakin memberontak hingga pada klimaksnya ia pun memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan hidup di terminal dengan berjudi.

Kecelakan tragis yang menimpa Ray dikemudian hari  membuatnya terdampar di ibukota. Kehidupan Ray pun berlanjut di rumah singgah yang memberinya kebahagian yang tidak pernah didapatnya di panti. Ia menghabiskan masa-masa belasan tahunnya dengan sikap solidaritas yang tinggi terhadap anak-anak yang berada disana. Namun, sikap solidaritas yang tinggi ini membuat dirinya masuk penjara karena terlibat pertarungan dengan preman-preman jalanan yang menganggu anak-anak di rumah singgahnya. Bang Ape yang bertindak sebagai penjaga rumah singgah memberi  banyak nasihat pada Ray untuk senantiasa tidak gegabah dan tetap sabar. Tapi, bagaimanapun juga, Ray bersikukuh dengan pendiriannya bahwa tindakannya melawan preman itu benar. Karena tidak tahan dengan nasihat yang tidak sesuai dengan kata hatinya, membuat Ray keluar dari rumah singgah itu dan memulai kehidupan barunya menjadi pengamen.

Dalam menjalani hari-harinya menjadi pengamen, Ray bertemu dengan Plee. Bersama Plee--pencuri profesional--,ia pun  melakukan aksi pencurian berlian secara besar-besaran di Jakarta. Rencana pencurian yang semula telah disusun dengan matang ternyata membuahkan hasil yang gagal. Ray tertangkap mata oleh seorang petugas dan akhirnya menyisakan peluru yang tertembak di paha Ray dan Plee pun di eksekusi mati.
Setelah kejadian itu,Ray kembali ke kota asalnya dan mencoba menata ulang hidupnya. Ia akhirnya menjadi pekerja bangunan dan dalam waktu singkat karena kecerdasannya, ia pun diangkat menjadi wakil kepala mandor. Selama masa-masa dua puluhan tahun, Ray mendedikasikan kehidupannya pada pekerjaannya dan membangun hubungan baik dengan anak buahnya hingga akhirnya semakin lama tingkat produktivitas Ray pun kian meninggi.

Berikutnya, Ray pun akhirnya menemukan cinta pertamanya yang kemudian menjadi istrinya. Masa-masa itu penuh kebahagian bagi Ray dan istrinya. Meskipun, kenyataan pahit kehamilan pertama istrinya harus diakhiri dengan keguguran tidak membuat mereka lantas putus asa. Setelah itu, istrinya kembali hamil untuk kedua kalinya,dan keguguran lagi, tapi kali ini harus disusul dengan istrinya yang juga meninggal dunia.
Hingga, di usia Ray yang menginjak kepala empat, ia bahkan telah menjadi seorang pembisnis yang memiliki limpahan harta. Ia pun sempat  membangun gedung 101 lantai untuk almarhumah istrinya. Tidak puas sampai disitu, ia merambah bisnis lain hingga sampailah ia pada kenyataan bahwa selama ini ia mengalami kehampaan dalam hidupnya.

Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini adalah novel kedua setelah Hafalan Shalat Delisa yang sempat kubaca. Awalnya, aku sempat merasa bosan di awal-awal bab novel ini. Ini mungkin disebabkan karena terlalu kompleksnya perjalanan hidup dari  Raihan sebagai karakter utama itu sendiri. Namun, bukan Tere Liye namanya jika tidak bisa membuat pembaca sepertiku tetap nyaman dalam menikmati cerita melalui sajian untaian-untaian kata bermakna didalamnmya.
Disamping itu, berbeda dengan novel sebelumnya, aku mendapati bahwa novel ini mendapat perhatian besar dalam masalah keoriginalitasan cerita hingga ada yang bahkan membanding-bandingkannya dengan The Five People You Meet in Heaven karya besarnya Mitch Albom.Tapi terlepas dari hal itu, aku tetap merasa bahwa karya Tere Liye berbeda. Hal ini mungkin  karena setiap karya yang beliau tulis tetap menggunakan diksi khas Tere Liye yang menakjubkan,kekuatan para karakter dan plot,serta selalu memberikan kata-kata motivasi serta rasa syukur yang ditujukan terhadap hal sekecil apapun di dunia ini.


=================

Judul : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Terbit : @2010
ISBN :
Tebal : 427 hal

=================

0 komentar:

Posting Komentar