Kamis, 29 September 2011

Around the World in 80 Dinners

Around the World in 80 Dinners
Cheryl & Bill Jamison
Kania Dewi (Terj.)
Gagas Media, Cet. II - 2010
384 hal.
(pinjem dari Mbak Riana)

Cheryl & Bill Jamison, penulis buku masakan yang kerap melalang buana ke luar negeri untuk berwisata kuliner. Karya-karya mereka sudah diakui dengan beberapa penghargaan di bidangnya. Nah, kali ini, kembali mereka membuat rencana untuk berwisata kuliner ke 10 negara, dengan menggunakan fasilitas frequent flier miles mereka. Perjalanan ini akan memakan waktu selama 3 bulan.

Setelah dipilah-pilah, dipilih-pilih, akhirnya mereka berdua memutuskan 10 negara itu adalah: Indonesia - tempat yang dipilih adalah Bali, Australia, Kaledonia Baru, Singapura, Thailand, India, Cina, Afrika Selatan, Perancis dan berakhir di Brazil.

Dimulailah petualangan pertama mereka di Bali. Sebuah boneka kertas bernama Flat Stanley setia menemani mereka selama perjalanan. Namun malang, nasib Flat Stanley pertama berakhir di tangan kera nakal di Monkey Forest

Tidak hanya restoran-restoran mahal dan ternama yang mereka cicipi, tapi juga makan di sea food di tenda-tenda di Singapura, makan bebek betutu masakan rumah di Balii dan semua itu memberi pengalaman tersendiri untuk mereka. Mereka berdua gak ragu untuk melihat-lihat pasar tradisional dan mencicipi makanan yang aneh-aneh.

Namun, gak selamanya perjalanan mereka mulus. Selain insiden flat Stanley, Cheryl dan Bill sempat terserang demam, ketinggalan kartu ATM dan nyaris kehilangan uang dan paspor gara-gara Bill yang ceroboh meninggalkan jaket di kamar mandi. Belum lagi kemacetan di beberapa tempat dan makanan yang terkadang kurang memuaskan.

Di akhir setiap cerita perjalanan mereka, Cheryl dan Bill membuat sebuah rangkuman tempat di mana mereka menginap, makan dan yang mereka kunjungi. Plus sebuah resep salah satu makanan yang mereka cicipi. Hmmm… lebih oke, kalo resep ini juga dikasih foto kali ya.

Agak pusing sebenernya baca buku ini, terlalu banyak informasi tentang tempat wisata dan makanan, tapi gak punya bayangan, kaya’ apa wujud makanan itu sendiri. Foto-foto yang ditampilkan juga minim banget, kalo pun ada, kecil dan gak berwarna. Terlalu banyak yang mau mereka sharing, buat orang awam kaya’ gue, jadi akan membingungkan.

Meskipun begitu, buku ini sukses membuat gue pengen makan mie tom yam yang seger… pengen es kacang yang menggunung itu… pengen makan sea food tenda di Benhil… pengen makan kare...

Mau liat foto-foto yang lebih lengkap dan berwarna tentunya, bisa berkunjung ke website mereka di: http://www.cookingwiththejamisons.com/

0 komentar:

Posting Komentar