Selasa, 28 Februari 2012

Iklan Pembunuhan

Judul    : Iklan Pembunuhan (A Murder is Announced)
Penulis  : Agatha Christie
Alih bahasa: Joyce K. Isa
Tebal    : 363 halaman
Cetakan: Kedua, 2002
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama



Sebuah iklan aneh muncul di koran di desa kecil, memberitakan tentang akan adanya pembunuhan pada Jum’at 29 Oktober jam setengah tujuh petang di Little Paddocks, sebuah kediaman bersahaja di sebuah desa kecil. Tentu saja berita aneh ini menggemparkan penduduk Chipping Cleghorn, sebuah pedesaan kecil di pelosok Inggris yang warganya saling mengenal. Sang nyonya rumah, Letitia Blacklock pun kelabakan dengan adanya iklan yang nggak wajar ini. Siapa coba orangnya yang mau rumahnya menjadi TKP dari sebuah pembunuhan keji yang akan terjadi beberapa hari ke depan?

            Letitia Blacklock juga sama bingungnya dengan warga lainnya, namun ia menganggap iklan tersebut sebatas angin lalu, dan malah mempersiapkan sebuah jamuan makan malam pada jam dan tanggal itu. Ternyata, banyak warga desa yang tertarik dengan iklan tersebut, mereka datang ke kediaman Little Paddocks untuk membuktikan kebenaran iklan aneh tersebut. Masing-masing tamu tampaknya hanya mengarang-ngarang alasan untuk bisa datang, tapi sebenarnya mereka ingin tahu siapa yang terbunuh. Ketika jam menunjukkan pukul 06.30 petang, lampu tiba-tiba padam dan muncul seorang pria yang membawa lentera menyilaukan. Kemudian terdengar bunyi tembakan dan seluruh tamu di Little Paddocks pun panik. Setelah lampu menyala kembali, ternyata yang terbunuh adalah si pria pembawa senjata itu sendiri, Rudi Scherz, seorang resepsionis di spa lokal yang baru beberapa hari yang lalu meminta uang kepada Letitia. Nyonya rumah sendiri mengalami luka di telinganya akibat terserempet peluru.

            Dari sini, kasus kemudian ditangani oleh Inspektur Craddock yang kemudian menyelidiki keluarga yang tinggal atau berkaitan dengan kediaman Little Paddocks. Keluarga yang tampaknya bersahaja itupun ternyata diketahui memiliki banyak masalah dan masa lalu yang beragam. Beragam intrik dan kelit dari masa lalu keluarga ini semakin menambah rumit penyelidikan, terutama dengan datangnya lebih banyak anggota keluarga yang lain dari Eropa Timur. Craddock pun meminta bantuan kepada Miss Jane Marple, seorang wanita tua yang memiliki analisis yang tajam, dia juga sering diminta bantuannya oleh polisi dalam mengungkap banyak kasus.

            Dengan bantuan Mitzi, tukang masak Nyonya Letitia yang merupakan pelarian dari Eropa Timur, Miss Marple kemudian membuat sebuah perencanaan yang luar biasa cerdik untuk menjebak di pembunuh yang sebenarnya, namun hal ini juga sangat berbahaya. Tiga orang telah terbunuh oleh pembunuh yang sama, Rudi yang ternyata adalah orang yang sengaja disewa oleh sang pembunuh untuk datang ke Little Paddock, Dora Bunner (Bunny) teman terdekat Letitia yang memiliki analisis tajam namun mulutnya kadang suka  “ember bocor” dan dapat membahayakan, serta Miss Murgatroyd yang juag dibunuh karena telah menduga terlalu banyak.

            Jebakan Miss Marple berhasil. Polisi dan seluruh berkumpul bersama di Little Craddock ketika sang pembunuh beraksi kembali. Mereka berlari ke dapur dan menjumpai sang pembunuh sedang berusaha menenggelamkan Mitzi dalam bak cuci. Akhirnya, dari sang pembunuh dapat diketahui bagaimana iklan pembunuhan itu dapat terjadi. Urutannya begini, pada Jum’at, 29 Oktober jam setengah tujuh petang, si pembunuh mengundang Rudi ke Little Paddock. Rudi disuruh menyalakan senter/lentera dari sebuah pintu tersembunyi sementara si pembunuh akan sengaja memutuskan aliran listrik dengan menyiramkan air dari vas bunga ke kabel lampu yang konsleting. Dia kemudian  menyelinap di pintu rahasia dan menembak Rudi dari belakang. Kemudian, si pembunuh sengaja melukai telinganya dengan gunting hingga berdarah, dan kembali bergabung dengan para tamu di ruang tengah. Nah, spoiler kan itu wahahahahaha ….
           
            Iklan Pembunuhan adalah novel Agatha Christie pertama yang saya baca, dan setelah itu saya langsung suka dengan buku-buku beliau. Analisis Miss Marple yang tajam, menjadikannya sebagai tokoh sentral di beberapa novel misteri karya penulis yang satu ini. Saya terutama sangat suka dengan penggambaran wilayah pedesaan Inggris yang dituliskan dengan luar biasa deskriptif oleh sang penulis. Orang-orangnya, lingkungan kehidupannya, intrik-intrik yang berlaku; pelan tapi pasti dunia penyelidikan Miss Marple tanpa sengaja telah menyeret saya untuk menikmati setting novel yang sangat Inggris dan sangat Eropa. Di tambah dengan aneka intrik dan misteri pembunuhan yang diceritakan dengan alur maju, membuat pembacaan karya-karya Agatha Christie begitu khas dan tak terlupakan.

4 bintang karena inilah novel detektif pertama yang saya baca, bahkan sebelum Sherlock Holmes.  Sekarang, ada yang bisa dititipin beli And Then There were None nggak?



0 komentar:

Posting Komentar