Kamis, 16 Juni 2011

Jackdaw Summer

Winner of Hans Christian Andersen Award 2010.Siapa yang tidak antusias mengetahui kalimat di cover bawah novel ini? Tentu saja ekspektasiku untuk menemukan cerita yang bagus langsung melesat tinggi mengingat bahwa Hans Christian Andersen Award adalah penghargaan bergengsi dunia bagi kesusasteraan anak-anak. Penghargaan yang dimulai tahun 1956 itu hanya menyediakan pemenang di dua kategori saja, penulis dan ilustrator. Dan ternyata novel ini ditulis oleh David Almond,seorang penulis pemenang penghargaan tersebut tahun lalu melalui novel Skellig ciptaannya.  

Tapi sayangnya ekspektasi tinggiku nyatanya tidak terbukti benar. Novel ini menyajikan cerita yang luar biasa 'sakit'. Aku yang mengira sebelumnya kalau novel ini akan membawa sedikit hiburan ala cerita anak-anak, malah menemukan cerita kelam dan cenderung aneh. Waktu membacanya yang juga kuprediksi akan relatif singkat malah lebih lama dari dugaanku karena aku harus bolak-balik halaman novel untuk menemukan alur cerita yang sebenarnya tengah dirangkai sang penulis.
Jackdaw Summer sendiri jika dialihbahasakan ke Indonesia maka artinya bisa gagak musim panas. Tapi sebenarnya Jackdaw disini bukanlah gagak secara harfiah, melainkan nama burung hitam yang sebangsa gagak tapi bukan dari jenis burung tersebut. 
Dalam cerita ini, Burung Jackdaw datang suatu hari dalam kehidupan Liam Lynch dan Max Woods, dua bocah laki-laki yang tengah menginjak usia remaja di Northumberland. Mereka berdua dituntun oleh Burung Jackdaw hingga akhirnya menemukan seorang bayi yang tergeletak disuatu tempat bersama uang dan catatan aneh bersamanya yang bertuliskan " TOLONG JAGA BAYI INI. DIA ANAK DEWA."

Ketenaran bayi itu mulai menyebar di berbagai media. Berita itu juga dijadikan umpan bagi pemerintah kala itu untuk menggerakkan hati orang tua sebenarnya dari bayi itu. Tapi nyatanya tidak ada satupun orang yang muncul dan mengakui bayi malang itu sebagai anak. Berita yang semula sempat heboh tentang bayi itu pun akhirnya hilang dimakan waktu.

Bayi itu  lalu diadopsi oleh keluarga Lim setelah pemindahannya ke sebuah panti asuhan di Newcastle. Namanya Alison. Bayi yang lucu dan sangat istimewa bagi banyak orang. Khususnya Liam. Karena bayi itu pula yang membuat Liam  dapat berkenalan dengan teman barunya Oliver dan Crystal,dua bocah malang yang mewarnai kehidupan Laim yang sepi di Northumberland..

Lalu pertanyaan besarnya, siapakah sebenarnya orang tua dari bayi malang itu?dan akankah semua misteri termasuk pesan rahasia itu terungkap?memang kita perlu bersabar untuk mengetahui jawaban di akhir cerita ini. Namun, seperti yang kukatakan sebelumnya. Alur cerita yang memang kelam dan aneh sehingga pembaca akan menemukan akhir yang juga sama kelam dan anehnya.

Kemudian pada keseluruhan cerita,bisa dibilang aku lumayan sulit untuk menerka apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan penulis. Sama sekali tidak jelas menurutku. Rangkaian cerita yang disajikan pun tidak memiliki jeda dan tujuan yang pasti. Jika kamu mengharapkan klimaks yang meneggangkan, maka  kamu tidak akan menemukan di novel ini karena konfliknya yang cenderung datar-datar saja dan hampir membosankan.

Oh ya,Jika kamu ingin merekomendasikan untuk bacaan anak-anak aku rasa itu bukan tindakan yang tepat, karena menurutku novel ini lebih cocok untuk remaja dan dewasa. Hal ini dilihat lebih pada atmosfer kelam yang tercipta,deskripsi masing-masing karakter seperti Liam  dan keluarganya yang terkesan eksentrik dan yah agak sedikit menakutkan, serta teman-temannya seperti Gordon Natrass yang tampil dengan gaya yang sok jagoan dan terkadang bertindak brutal. Terlebih juga penggunaan kata-kata cacian  dan juga tindakan kekerasan yang banyak bertebaran disepanjang novel ini dan sama sekali tak pantas untuk ditiru anak-anak.

Sebagai penutup, kekurangan novel ini juga pada penggunaan bahasa dan juga judulnya. Dari segi bahasa,aku kira penggunaan kalimat oleh penulis disini terkesan sangat boros karena kalimat yang sama dengan makna yang sama pula selalu di ulang secara terus menerus dihampir semua bab. Dan juga pada judul novel ini. Jackdaw Summer yang seharusnya banyak membahas persoalan yang berkaitan dengan Burung Jackdaw--seperti perkiranku juga--, tapi nyatanya lebih banyak porsi cerita Liam di novel ini atau malah bisa disebut Liam sangat mendominasi . Hehehe mungkin sebaiknya penulis mengganti judul novel ini menjadi Liam. Lebih bagus kurasa.


=================

Judul :Jackdaw Summer
Penulis :David Almond
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Penerbit:Linikata
Terbit : @2011
ISBN :979-1122-80-6
Tebal : 193 hal

=================

0 komentar:

Posting Komentar