Senin, 14 Februari 2011

Ingo #4: The Crossing of Ingo

Panggilan Ingo telah resmi berkumandang. Sapphire dan Conor yang berada di dunia manusia tidak pernah mengira sebelumnya bahwa panggilan dari dunia Mer  itu memanggil  mereka dengan begitu kuat  hingga mereka sendiri tidak sanggup untuk menolaknya. Panggilan yang memberitahu mereka bahwa penyeberangan Ingo telah tiba.

Kebetulan saat itu ibu mereka bersama Roger sedang berlibur di Australia. Sapphire dan Conor pun  akhirnya  dapat dengan leluasa memutuskan untuk bergabung dalam penyeberangan  Ingo yang sekaligus dapat menjadi momen pertemuan mereka dengan Mathew Trewhella, ayah mereka. Tapi, kenyataannya tidak seperti yang mereka bayangkan. Ingo sedang terpecah belah. Terjadinya pergolakan  tahta kekuasaan antara Saldowr si penjaga simpul ombak dan Ervys si pembenci kaum berdarah campuran  yang gila kekuasan,membuat penyeberangan ini akan menjadi terasa sangat sulit bagi mereka berdua.
Namun,sebelum Sapphire,Connor serta dua teman Mer mereka--Faro dan Elvira--melakukan penyeberangan ini, mereka harus menghadapi pemilihan pantas tidakkah mereka untuk melakukan penyeberangan Ingo. Ervys dan  seluruh pengikutnya yang  telah lupa pada jasa Sapphire dan Conor  yang dulu berhasil  menidurkan  kembali Kraken, berupaya dengan berbagai cara  untuk mengagalkan pemilihan itu. Tapi, ia pun harus menerima kenyataan pahit. Mereka berempat lolos.

Petualangan keempat anak itu pun akhirnya di mulai. Sapphire,Conor dan dua teman Mer mereka bersiap menjelajahi dunia melalui jalur selatan. Tapi,karena adanya kabar dari seekor lumba-lumba yang mengatakan  bahwa Ervys bersama pengikutnya menunggu mereka di pertengahan jalan, akhirnya mereka pun memutuskan mengambil jalur utara yang selama ini tidak pernah dilakukan oleh kaum Mer manapun.

Di tengah perjalanan ke utara, Faro dan Sapphire sempat terpisah dari Conor dan Elvira hingga akhirnya mereka dipertemukan kembali di laut utara yang dipenuhi beruang laut yang agresif memburu makanan akibat krisis kelaparan yang terjadi. Di sana jugalah terjadi beberapa peristiwa, Sapphire untuk pertama kalinya bertemu dengan sosok atka nya yang mengerikan dan Elvira yang seakan terhipnotis pada tempat itu dan ingin hidup disana selamanya.

Sementara itu, sebelum mengakhiri penyeberangan Ingo,Sapphire tidak lupa memenuhi janjinya untuk mencari putri paus sperm yang pernah menyelamatkanya dulu ketika menemui Kraken. Dengan pertolongan dari lumba-lumba, akhirnya ia pun bertemu dengan kelompok paus sperm yang bersikap waspada terhadapnya. Sapphire pun memberitahu maksud kedatangannya dan meyakinkan paus paus itu bahwa ia tidak ingin menyakiti  mereka. Tapi ternyata tidaklah semudah itu,paus-paus itu tidak mau serta merta percaya begitu saja pada Sapphire yang tergolong manusia, makhluk yang selama ini begitu mereka benci. Lalu,berhasilkah ia bertemu putri paus sperm itu?dan akankah mereka berempat berhasil menyelesaikan misi penyeberangan ini dengan selamat?

Helen Dunmore menurutku  tetap menyampaikan premis yang sederhana namun bermakna   sepanjang kisah dalam novel ini. Dimana Helen Dunmore mengambarkan  bagaimana kebaikan akan selalu menang dan kejahatan akan selalu kalah. Ervys yang memiliki watak yang hampir sama dengan manusia  yang gila pada kekuasaan, dan melakukan berbagai cara untuk mendapat kekuasaan itu,pada akhirnya harus mengalami kekalahan yang menyakitkan. Selain itu, sama seperti  sebelumnya,  Helen Dunmore  piawai menggambarkan laut  dan beragam makhluk  yang hidup didalamnya  dengan sisi yang indah sekaligus memprihatinkan dengan keadaan lautnya.

Namun, meskipun novel ini tidak mencapai ekspektasiku tapi secara keseluruhan ini adalah akhir yang sempurna dan menutupi kekecewaanku di novel sebelumnya. Dan penggalan singkat lirik Ingo berikut ini cukup mewakili perasaanku betapa Helen Dunmore telah  membiusku  dalam nuansa eksotis Ingo  yang diciptakannya melalui novel seri Ingo:

Seandainya aku ada di Ingo
Jauh di tengah laut asin
Mengarungi samudera terdalam..
=================

Judul :The Crossing of Ingo
Penulis :Helen Dunmore
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Penerbit :Gramedia Pustaka Utama
Terbit : @2010
ISBN : 978-979-22-6158-5
Tebal : 376 hal

=================
Baca juga :

0 komentar:

Posting Komentar